Padabidang pendidikan sig dapat dimanfaatkan untuk menentukan lokasi sekolah, untuk membuat sistem informasi pendidikan dan sebagai alat bantu pemahaman siswa pada pembelajaran geografi. Peran sig dalam pendidikan pembangunan pendidikan nasional tidak dapat lepas dari perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global. Manfaat Sig Dalam Bidang Pendidikan Mudah Pemanfaatan sistem
Identifikasikan SIG dalam keselamatan masyarakat! Jawab Manfaat SIG dalam keselamatan masyarakat yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan persiapan keadaan darurat. b. Respons dan penanggulangan keadaan darurat. c. Analisis kriminal. d. Perencanaan patroli. e. Pengaturan rute respons keadaan darurat. f. Analisis penempatan fasilitas.
KeberlanjutanPerseroan mencakup penerapan strategi korporasi jangka pendek maupun jangka panjang dalam mencapai visi Perseroan yang berkelanjutan. Strategi korporasi di rumuskan menjadi 3 pilar +1, yaitu Construction Material, Adjacent Business, dan Regional Expansion, ditambah dengan Cost Transformation. Pilar ini ditunjang System and Structure.
Ilustrasi dukung Indonesia. Foto Task Force dan SIGuard COVID RangerSIG menerapkan protokol kesehatan di seluruh wilayah operasional perusahaan. Dok. Maskot Covid Ranger SIG. Dok. Peningkatan Kesejahteraan MasyarakatSIG ditugasi Kementerian BUMN sebagai koordinator penanggulangan bencana di wilayah Jateng. Dok. memberdayakan 30 ibu-ibu penjahit sekitar perusahaan untuk membuat baju hazmat. Dok. SIGPembangunan jalan rabat beton dan tembok penahan tanah di Desa Randujalak, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Dok. Tenaga Medis Tangani Pasien COVID-19SIG Dukung Program Plasma BUMN Untuk Indonesia. Dok. memberikan bantuan 2 unit ambulance kepada Yayasan Syubbanul Muslimin Al-Hasyimi Kalikajar Kulon, Kabupaten Probolinggo dan Pondok Pesantren Mubadiul Ihsan, Banyuwangi. Dok. Percepatan Herd Immunity, SIG Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Masyarakat SekitarPT Semen Padang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Pemprov Sumatra Barat melakukan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat lanjut usia lansia. Dok. Tiga Penghargaan dalam Ajang TOP CSR Awards 2021SIG meraih penghargaan kategori TOP CSR Awards 2021 on Star 4, TOP CSR Awards 2021 Program CSR Penanganan Pandemi Covid 19, dan Top Leader on CSR Commitment 2021. Dok. SIG.
digunakanuntuk menyampaikan berita-berita informasi umum terhadap para editor dan reporter. Meskipun alat dan teknologi konvensional tetap mendominasi praktik hubungan masyarakat, namun peralatan dan teknologi baru yang mendasari perkembangan terakhir dalam bisa video, audio, dan komunikasi komputer dengan cepat menggantikannya.
Image SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Manfaat SIG dewasa ini khususnya dalam menyongsong pembangunan di masa mendatang semakin penting. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Juga pembuatan rencana dan kebijakan dalam pembangunan. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG secara lebih terperinci. A. Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya kawasan lahan potensial dan lahan kritis. kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak. kawasan lahan pertanian dan perkebunan. pemanfaatan perubahan penggunaan lahan. Di bawah ini terdapat beberapa gambar peta hasil SIG yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui persebaran kawasan lahan. Gambar ini menunjukkan persebaran sawah dan hutan di Jawa. Dari peta tersebut dapat diketahui di daerah mana saja terdapatnya lahan pertanian, sawah dan kawasan hutan hutan jati dan hutan campuran di Jawa. Gambar menunjukkan persebaran daerah perkebunan di Jawa. Dari peta perkebunan itu didapat informasi mengenai lokasi perkebunan karet, teh, kopi, tembakau, kina dan coklat serta lokasi pabrik gula di Jawa. Gambar menunjukkan penggunaan tanah di Lampung. Dari peta ini diperoleh informasi tentang kawasan lahan yang telah dimanfaatkan dan lahan yang belum dimanfaatkan hutan alang-alang. c. Pengawasan Daerah Rawan Bencana Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya - memantau luas wilayah bencana alam. - pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang. - menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana. Di bawah ini terdapat contoh informasi hasil SIG yang dapat dimanfaatkan untuk pengawasan daerah bencana alam. Gambar menunjukkan daerah gempa di Indonesia. Dengan adanya informasi SIG ini, pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan gempa. Gambar dan gambar adalah peta DAS Daerah Aliran Sungai Solo serta DAS Mahakam. Dengan adanya informasi kondisi kedua DAS sungai tersebut, pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap daerah yang sering dilanda banjir. Kemudian menyusun rencana upaya penanggulangannya, misalnya dengan cara membuat bendungan waduk. B. Perencanaan Pola Pembangunan SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut tidak teratur serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan. a. Pembangunan waduk PLTA Saguling Dilihat dari lingkungan fisiknya, lokasi proyek PLTA Saguling sangat potensial dibangun waduk bendungan raksasa. Pernahkah Anda melihat waduk? Dengan SIG, pembangunan waduk tidak hanya memperhatikan faktor kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk di sekitar proyek tersebut. Dengan dibangunnya waduk raksasa, pola kehidupan masyarakat yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan darat dan air. Melalui perencanaan yang matang, masyarakat harus dibina cara dan teknik keselamatan transportasi melayari waduk. cara dan teknik pemanfaatan waduk sebagai sumber penghidupan perikanan terapung. cara dan teknik membuat alat-alat penunjang sumber kehidupan dan teknik pemanfaatannya, contohnya keramba, makanan ikan dan jarak keramba dengan keramba lainnya. Peta lokasi dan situasi proyek Saguling hasil keluaran SIG menjadi sarana kunci dalam perencanaan pembangunan PLTA tersebut. Dengan informasi SIG pembangunan waduk Saguling juga tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya. b. Pemekaran Kota Bandung Perluasan kota terutama di Jawa terus tumbuh, sehingga perluasan lahan tidak dapat dihindari. Pemekaran kota di Jawa, terutama akibat arus urbanisasi dan perpindahan penduduk dari luar Jawa ke Jawa. Salah satu kota yang mengalami pemekaran di antaranya Kotamadya Bandung lihat gambar Wilayah Kotamadya Bandung dengan luas hektar, tidak mampu lagi menampung penduduk sejumlah 1,5 juta jiwa. Sementara arus urbanisasi dari daerah belakangnya sekitarnya terus mengalir. Permukiman kumuh slum area yang semakin meluas dan kemacetan lalu-lintas menambah kesemrawutan kota, karena itu usaha pemekaran kota tidak dapat dihindari. Bertambahnya luas Kota Bandung dari hektar menjadi sekitar hektar tentu disertai dengan perencanaan tata ruang. Penataan ruang tentu berkaitan dengan pembangunan sarana dan fasilitas fisik, sosial, ekonomi dan kependudukan. Peta hasil keluaran SIG menjadi sarana kunci bagi pakar perencana dan penata ruang tersebut. Sehingga tercipta tata ruang yang dinamis dan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup. C. Bidang Sosial Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut Mengetahui potensi dan persebaran penduduk. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran. Berikut ini disajikan beberapa peta hasil SIG yang dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dari peta tersebut dapat diketahui daerah mana saja di Jawa ini yang kepadatan penduduknya tinggi. Dari gambar dapat diketahui daerah di Indonesia yang memiliki jaringan transportasi terpadat, dan kemungkinan pengembangan jaringan transportasi di daerah yang jaringan transportasinya masih kurang. Dari gambar dapat diketahui wilayah Indonesia yang industrinya banyak dan kemungkinan pengembangannya di wilayah yang masih kurang, sehingga industri di Indonesia tidak terpusat di satu tempat saja. Berdasarkan gambar dapat diketahui persebaran pariwisata di Indonesia, dan kemungkinan pengembangannya di wilayah lain. D. Tata Guna Lahan Manfaat SIG yang dapat dijalnakan, khususnya untuk tata kelola dalam lahan, antara lain sebagai berikut; Penentuan kesesuaian lahan melalui zoning sesuai karakteristik lahan. SIG secara umum dapat bermanfaat untuk proses penentuan lokasi untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum agar penggunaannya berjalan efektif. Manfaat SIG dapat menjadi penentuan atas arahan pengembangan kawasan, misalnya kawasan budi daya, konservasi, dan pertanian. Keutumaan SIG dapat dijadikan sebagai landasan awal dalam informasi spasial untuk pembangunan ruang terbuka hijau RTH dan jalur hijau. E. Telekomunikasi dan Transportasi Adapun kegunaan SIG yang menjadi simbul fasilitas telekominikasi serta transportasi, antara lain adalah sebagai berikut; Penentuan lokasi pembangunan Base Transceiver Station BTS pada jaringan seluler SIG dapat dijadikan sebagai lahan manajemen jaringan kabel dan pengguna layanan telekomunikasi. SIG dapat dijadikan sebagai alat identifikasi untuk jaringan atau sambungan yang mengalami kerusakan. SIG dapat dipergunakan untuk proses penentuan jaringan transportasi dan rekayasa lalu untas. SIG dapat bermanfaat untuk penentuan tingkat aksesibilitas suatu wilayah. Daftar Pustaka Romenah, dkk. 2015. Modul Sistem Informasi Geografis.
Kemukakanmanfaat SIG dalam keselamatan masyarakat! Pembahasan: Manfaat SIG untuk keselamatan masyarakat antara lain sebagai berikut. Perencanaan persiapan keadaan darurat. Respons dan penanggulangan keadaan darurat. Analisis kriminal. Perencanaan patroli. Pengaturan rute respons keadaan darurat. Analisis penempatan fasilitas.
Sistem Informasi Geografis Geographic Information System/GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.”Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan GIS kita bias melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan dengan framework system infromasi enterprice. MANFAAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SIG DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Salah seorang ahli dalam kesehatan masyarakat yang dianggap sebagai pelopor berkembangnya penggunaan Sistem Informasi Geografis SIG adalah John Snow yang telah melakukan pemetaan terhadap kasus Kolera di Soho, London pada tahun 1854 hingga akhirnya dapat menemukan sumber penularan penyakit Kolera pada saat itu. Dalam perkembangannya, dengan semakin berkembangnya masyarakat, maka pelayanan kesehatan masyarakatpun dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan heterogenitas populasi yang menyebabkan semakin kompleksnya penyakit berikut faktor-faktor penyebabnya. Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk menganalisa heterogenitas tersebut, terutama yang berhubungan dengan perbedaan geografis, faktor-faktor demografis, budaya dan sebagainya Harimurti, 2007. Hasil dari analisis dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis SIG menurut McLafferty 2003 dalam Harimurti 2007 akan sangat menunjang proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karena dapat digunakan untuk menentukan jenis pelayanan kesehatan yang seperti apa yang dubutuhkan oleh masyarakat, dapat mengidentifikasi aksesabilitas tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat dan bahkan mengetahui kecenderungan penyakit yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Sedangkan Kaiser et al 2003 dalam Harimurti 2007 menguraikan cakupan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis SIG dalam kesehatan masyarakat diantaranya adalah untuk menilai resiko dan ancaman kesehatan dalam masyarakat, mengetahui distribusi penyakit dan investigasi wabah, dapat digunakan untuk perencanaan dan implementasi program pelayanan kesehatan, serta sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk evaluasi dan pengawasan program. Sistem Informasi Geografis SIG pada saat ini telah banyak digunakan oleh tenaga atau ahli kesehatan masyarakat ataupun epidemiolog karena menurut Jasmin and Johnson 1999 dalam Kristina 2008 beberapa aplikasinya secara umum dalam bidang kesehatan dapat digunakan untuk menemukan penyebaran dan jenis-jenis penyakit secara geografis, meneliti perkembangan trend sementara suatu penyakit, mengidentifikasi kesenjangan, celah di daerah terpencil, mengurangi kerugian masyarakat melalui pemetaan dan stratifikasi faktor-faktor resiko, menggambarkan kebutuhan-kebutuhan dalam pelayanan kesehatan berdasarkan data dari masyarakat dan menilai alokasi sumber daya, meramalkan kejadian wabah, memantau perkembangan penyakit dari waktu ke waktu, dan dapat menempatkan fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Sistem Informasi Geografis SIG sangat memberikan manfaat dalam bidang kesehatan diantaranya adalah untuk mempelajari hubungan antara lokasi, lingkungan dan kejadian penyakit oleh karena kemampuannya dalam mengelola dan menganalisis serta menampilkan data spasial. SIG juga dapat menghasilkan analisa data epidemiologi dengan baik, menggambarkan trend kejadian suatu penyakit, menggambarkan ketergantungan dan saling keterkaitan antara berbagai faktor penyebab timbulnya penyakit pada suatu wilayah. Disamping itu, dengan SIG dapat dilakukan pemetaan terhadap sumber daya kesehatan masyarakat, penyakit-penyakit tertentu dan permasalahan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan, infrastruktur, demografi dan sosial. Nurhayati, 2005. Salah satu perkembangan Sistem Informasi Geografis SIG dalam kesehatan masyarakat yang menarik adalah Epidemiologi Spasial Spatial Epidemiology. Menurut Elliot dan Wartenberg 2004 dalam bukunya “Spatial Epidemiology Current Approaches and Future Challenges”, bahwa Spasial Epidemiologi adalah ilmu untuk mendeskripsikan dan menganalisis keragaman geografis pada penyakit dengan memperhatikan dimensi geografis, lingkungan, prilaku, sosial ekonomi, genetika dan faktor risiko penularan. Epidemiologi spasial ini menghasilkan pemetaan penyakit Diseases Mapping, studi korelasi geografis Geographical Correlation Studies, pengelompokan penyakit Diseases Kluster, dan survailans Surveillance. Menurut WHO, SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain untuk 1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. 2. Analisis trend Spasial dan Temporal 3. Pemetaan Populasis Berisiko 4. Stratifikasi Faktor risiko 5. Penilaian Distribusi Sumberdaya. 6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. 7. Monitoring Penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG dalam bidang Kesehatan Masyarakat Fungsi pertama yaitu memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG, peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan, dll. Fungsi yang kedua yaitu mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikan kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerhja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting utnuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan. Fungsi yang ketiga yaitu menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat mengenai isu – isu kesehatan. SIG dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. Fungsi yang keempat yaitu membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Fungsi yang kelima yaitu membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesms oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. Fungsi yang keenam yaitu membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. Fungsi yang ketujuh yaitu menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. Fungsi kedelapan yaitu menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah. Fungsi kesembilan yaitu mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. Fungsi kesepuluh yaitu penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan SIG dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat Ika Irmawati,2005. Sumber Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar Perspektif Geodesi & Geomatika. Informatika. Bandung. Ramadona, & Kusnanto, H. 2011. Open Source GIS Aplikasi Quantum GIS Untuk Sistem Informasi Lingkungan. BPFE. Yogyakarta
KPTdiimbas, dan saya perlu isi nama, nombor kad pengenalan serta meletakkan dua tandatangan pada borang yang telah disediakan. Kad pengenalan/Salinan passport Orang gaji (Diakui sah) g. "Mengikut statistik rekod JPN melalui MEKAR, kita ada 1,150 program, kita telah terima 11,427 permohonan dan kita telah memberikan 10,118 khidmat nasihat JPN.
Manfaat SIG telah banyak dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan. Bagaimana pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dikalangan praktisis maupun peneliti?Ada banyak manfaat SIG dalam kehidupan. SIG dimanfaatkan untuk memetakan, mengukur, memantau dan memodelkan kondisi dan fenomena lingkungan dalam berbagai bidang meliputi bidang pemetaan, pengelolaan sumberdaya alam, kehutanan, kebencanaan, pembangunan wilayah, sosial budaya, ekonomi dan bisnis, transportasi, telekomunikasi, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan artikel ini, kami akan membahas berbagai bentuk pemanfaatan SIG dalam berbagai bidang beserta contoh dan Sistem Informasi Geografis SIGSistem Informasi Geografis SIG atau juga dikenal sebagai GIS memiliki banyak fungsi dan kelebihan. Keunggulan-keunggulan SIG ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk membantu memecahkan permasalahan berbasis analisis dan pemodelan SIG juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan ini berbagai bentuk pemanfaatan SIG dalam berbagai bidangBidang pemetaanPengelolaan SDAKebencanaanKehutananPertanian dan perkebunanHidrologi dan manajemen airKelautan dan perikananEkologi dan konservasiPemanfaatan SIG yang paling banyak ditemui adalah dalam hal pemetaan. SIG sangat erat dengan proses pembuatan peta dan kartografi. Pembuatan, reproduksi dan diseminasi peta mengalami peningkatan pesat sejak adanya SIG dalam penyajian data pada peta dilakukan dengan berbagai proses mulai dari proses generalisasi, desain simbol, layout peta, hingga produksi peta baik secara cetak maupun sebagai produk Infrastruktur data spasialBanyaknya jenis data dan instansi pengelola membuat infrastruktur data spasial penting. Banyak negara mengatur penggunaan data spasial melalui database spasial nasional. Hal itu juga menjadi dasar standardisasi dalam penggunaan data spasial. Di Indonesia, misalnya, dijalankan melalui Kebijakan Satu dasarManfaat SIG di bidang pemetaan selanjutnya adalah untuk pemetaan dasar. Pemetaan dasar seperti pembuatan peta topografi dilakukan menggunakan SIG. Di Indonesia, peta dasar meliputi Peta Rupa Bumi Indonesia RBI, Peta Lingkungan Laut Nasional dan Peta Lingkungan Pantai Pemetaan batimetriPengolahan data hasil survey dan pemetaan batimetri atau kedalaman laut dapat dilakukan dengan SIG. SIG digunakan untuk melakukan interpolasi pada area yang tidak disurvey dan untuk visualisasi datanya. Berikut contohnya Ocean Bathymetry4. Pemetaan tematik SIG digunakan untuk pembuatan peta tematik, yaitu peta yang menunjukkan satu tema atau topik tertentu misal curah hujan atau kepadatan penduduk. Dewasa ini, penggunaan peta tematik semakin banyak digunakan oleh berbagai lembaga dan Pengelolaan Sumber Daya AlamSIG banyak dimanfaatkan dalam usaha-usaha pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam SDA. Pemanfaatan SIG dalam bidang sumber daya alam dapat menentukan sebaran aktual maupun potensi sumber daya yang ada pada suatu daerah. Selanjutnya, data ini bisa digunakan untuk inventarisasi, pengelolaan dan kajian dampak Manfaat SIG Untuk Inventarisasi SDADalam hal inventarisasi sumberdaya alam, SIG dimanfaatkan untuk mengetahui persebaran dan kelimpahan sumber daya alam seperti kekayaan biodiversitas, kawasan bernilai konservasi tinggi NKT, kekayaan mineral dan Pengolahan Data Kekayaan Sumber Daya AlamData-data kekayaan sumberdaya alam hasil inventarisasi kemudian dikelola menggunakan SIG, meliputi membantu pengelolaan kawasan konservasi atau mengukur pembatasan penangkapan suatu spesies Analisis dampak lingkunganSIG digunakan untuk mengukur dampak yang mungkin bisa terjadi kepada lingkungan pada sebuah perencanaan pembangunan, di Indonesia biasanya dilakukan melalui SIG di Bidang KebencanaanSistem GIS yang efisien dapat digunakan untuk membantu proses manajemen risiko dan Prediksi dan pemodelan area rawan bencana dan rentan bencanaPemerintah menggunakan data GIS untuk memetakan daerah berisiko bencana misal longsor, tsunami, banjir dan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengoordinasikan perencanaan mitigasi bencana pada setiap Perencanaan jalur evakuasiMelalui area rawan dan area berisiko bencana, SIG dapat digunakan untuk melakukan perencanaan jalur evakuasi. Analisis jaringan network analysis menggunakan SIG sering digunakan untuk kegiatan Pemetaan dan pengukuran luas wilayah terdampak bencana alamKetika bencana terjadi, dibutuhkan respon cepat. Di sini biasanya data penginderaan jauh menggunakan analisis SIG digunakan untuk melakukan pemetaan dan pengukuran cepat area terdampak ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk memperkiraan jumlah pengungsi dan kebutuhan Membantu proses pemulihan bencanaSIG dapat digunakan untuk membantu dalam penyusunan rencana-rencana pembangunan kembali daerah terdampak Pertanian dan PerkebunanAplikasi sig dalam bidang pertanian antara lain SIG dapat membantu menciptakan teknik pertanian yang lebih efisien, akurat dan cepat. Melalui hal ini, peningkatan produksi pangan dan pengurangan resiko kerugian bisa Manajemen IrigasiKetersediaan air secara langsung mempengaruhi produksi tanaman di suatu wilayah. SIG dapat dimanfaatkan untuk membuat perencaan saluran irigasi dan mengelola sistem irigasi Pertanian PresisiIstilah pertanian presisi atau precision agriculture sudah bukan hal asing lagi. Dalam sistem ini, SIG dapat dimanfaatkan untuk membuat perhitungan-perhitungan dan evaluasi teknik tertentu dengan tujuan, misalnya mendapatkan hasil panen yang lebih banyak, sementara menghabiskan lebih sedikit untuk Pengendalian hama dan penyakitSIG dan penginderaan jauh digunakan untuk melakukan deteksi dini pada area yang terkena hama atau area yang berpotensi kena hama penyakit. Data ini dapat digunakan untuk membantu efisiensi intervensi pengendalian hama melalui penargetan area Perhitungan produktivitasSIG dimanfaatkan untuk melakukan prediksi atau perkiraan produktivitas lahan pertanian. Prediksi ini dapat dibangun menggunakan data-data fisik seperti tanah dan kelerengan, serta curah sampel perhitungan diambil untuk dihitung tingkat produktivitasnya, biasanya dalam satuan ton/ha/ tahun. Dari sampel dan data satuan lahan, prediksi produktivitas untuk keseluruhan area SIG di Bidang KehutananDengan bantuan informasi dan analisis GIS, hutan dapat dipelihara dan dikelola secara Pemanfaatan SIG untuk inventarisasi hutanInventarisasi Hutan meruapakan sebuah rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta lingkungannya secara lengkap. Dalam hal ini, inventarisasi hutan dilakukan dengan pendekatan penginderaan jauh dan survey lapangan. SIG dimanfaatkan untuk menyimpan dan mengolah data-data Kebakaran hutan dan lahanKebakaran hutan dan lahan karhutla merupakan ancaman nyata bagi hutan, terutama di lahan gambut. SIG juga bermanfaat dalam mendeteksi kejadian karhutla. Data penginderaan jauh MODIS VIRMS sangat jamak digunakan untuk melihat titik-titik api hotspot.Titik-titik ini selanjutnya dapat diolah dan dimodelkan menggunakan SIG untuk membantu melakukan manajemen dan mitigasi api di hutan Amazon, Brasil. Sumber Global Forest Watch18. SIG untuk Pemantauan DeforestasiMenggunakan data peta tutupan lahan pada dua periode atau dua tahun yang berbeda, SIG dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dan memantau perubahan tutupan hutan atau deforestasi. Salah satu pemanfaatan SIG yang paling banyak digunakan ini tetap relevan sampai ini bahkan menggunakan data penginderaan jauh dengan SIG untuk mendeteksi deforestasi akibat kebakaran di hampir di seluruh permukaan Hidrologi dan Manajemen AirAda banyak manfaat SIG dalam bidang hidrologi dan manajemen air. Berikut ini beberapa di SIG untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DASSIG dapat dimanfaatkan untuk membantu pengelolaan DAS, dimulai dengan melakukan deliniasi DAS, hingga pemodelan berbasis DAS. Telah banyak tools dan fungsi dalam SIG yang dapat digunakan untuk analisis dan pemodelan berbasis DAS, misalnya Pemodelan tingkat erosi dan sedimentasi menggunakan SIGPemodelan tingkat erosi dan sedimentasi dilakukan dengan memanfaatkan SIG untuk melihat sebaran dan pola spasialnya. Untuk keperluan ini, pemodelan seperti RUSLE dan ANSWER banyak digunakan oleh praktisi maupun Analisis Potensi dan Ketersediaan air tanahAir tanah merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Menggunakan data fisik seperti lereng, data tanah, dan penggunaan lahan, disertai dengan SIG menggunakan metode overlay, potensi air tanah suatu wilayah dapat SIG untuk Pemodelan dan Pemilihan Lokasi BendunganSIG juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemodelan lokasi pembuatan bendungan untuk mencegah banjir, atau untuk pengaturan irigasi. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan pendekatan analisis kesesuaian lahan dan site SIG di Bidang Kelautan dan PerikananBidang kelautan dan perikanan juga memanfaatkan SIG untuk menunjang Manfaat SIG dalam Konservasi Terumbu KarangPertama, pemetaan dan identifikasi terumbu karang dilakukan menggunakan data penginderaan jauh disertai dengan survey lapangan. Data tutupan terumbu karang multi waktu kemudian dapat digunakan untuk melihat akselerasi kerusakan dan pemodelan untuk melihat kondisi terumbu karang di masa lanjut, hasilnya dapat ditumpangsusunkan dengan data zonasi kawasan konservasi perairan. Data-data seperti ini akan sangat membantu dalam upaya-upaya konservasi terumbu Pemanfaatan SIG untuk Deteksi Polusi KelautanSIG dapat digunakan untuk melihat sumber polusi laut, misal dengan menggunakan pendekatan ridge to reef, misal melihat dampak kerusakan yang terjadi di area darat pada area laut. Contoh lainnya, misalnya adalah dengan melakukan pemetaan tumpahan minyak di Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPIInformasi mengenai zona potensi penangkapan ikan ZPPI sangat di butuhkan nelayan untuk memudahkan dalam operasi penangkapan ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ikan. Proses SIG dan penginderaan jauh seperti MODIS dimanfaatkan untuk mendapatkaan Ekologi, Lingkungan dan konservasi satwa liarBidang ekologi, lingkungan dan konservasi satwa liar juga tidak luput untuk mendapatkan banyak manfaat Manfaat SIG dalam Pemodelan Kesesuaian habitatSIG banyak dimanfaatkan untuk pemodelan kesesuaian habitat spesies tertentu. Pendekatan yang paling umum digunakan adalah dengan melakukan pemodelan statistik tertentu seperti Generalized Linear Model GLM dengan mempertimbangkan titik perjumpaan dan variabel lingkungan yang berpengaruh. Hasil pemodelan ini selanjutnya secara eksplisit dispasialkan menggunakan atau software yang paling sering digunakan untuk pemodelan kesesuaian habitat adalah Maxent yang menggunakan pendekatan perhitungan maximum Distribusi, okupansi dan kepadatan spesiesPemodelan untuk melihat distribusi, okupansi dan kepadatan spesies dapat ditempuh dengan berbagai cara. SIG dapat digunakan untuk membuat layer raster kovariat lingkungan yang digunakan dalam pemodelan. SIG juga digunakan untuk mengembalikan hasil pemodelan ke dalam format data spasial dan konservasionis biasa melakukan pemodelan seperti ini menggunakan script pada lingkungan bahasa GPS Tracking untuk memahami perilaku satwaDengan aman, peneliti dan praktisi memasang GPS tag atau GPS collar pada satwa yang ditelitinya. Selanjutnya, SIG dimanfaatkan untuk memahami pergerakan satwa. Melalui pendekatan ini, sebaran, pola dan jadwal pergerakan satwa atau kelompok satwa dapat di amati dengan terhadap perilaku satwa, terutama pada satwa langka yang terancam akan sangat membantu melakukan evaluasi dan perencanaan kegiatan kelompok gajah afrika yang terekam oleh GPS collar. Sumber The Guardian29. Tingkat gangguan aktivitas manusia pada sebuah landscapeSIG dimanfaatkan untuk memodelkan tingkat gangguan habitat oleh aktivitas manusia dengan menggunakan pendekatan seperti lereng dan elevasi, sebaran pemukiman dan lahan pertanian, serta keberadaan jalan. Data ini sangat bermanfaat bagi perencanaan konservasi hidupan Pemanfaatan SIG dalam Pemetaan NKT/ HCVIdentifikasi dan pemetaan area bernilai konservasi tinggi NKT atau high conservation value HCV pada sebuah lanskap sangat penting untuk membantu para pengelola hutan dalam usaha-usaha peningkatan keberlanjutan sosial dan lingkungan praktiknya, SIG digunakan untuk melakukan analisis dan pemetaan NKT/ ini menunjukkan banyak manfaat SIG. Pemanfaatan SIG telah banyak dilakukan dalam berbagai ada pertanyaan atau diskusi lebih lanjut, silahkan tulis di kolom contoh dan penjelasan manfaat SIG ini akan diupdate secara melanjutkan proses belajar, silahkan juga pelajariKomponen Sistem Informasi GeografisKeunggulan dan kelemahan SIG
Kewirausahaan seperti tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia – Negara Indonesia adalah salah satu daerah yang bisa dibilang cukup rawan dengan berbagai ancaman bencana alam baik dari laut maupun dari gunung. Sudah beberapa kali terjadi bencana alam yang cukup besar bahkan bersifat merusak yang terjadi di Indonesia. Mulai dari tsunami, gunung meletus sampai dengan longsor. Jika dulu masyarakat Indonesia masih menerima bencana alam, hidup dengan banyak bencana alam dan tidak melakukan apapun, maka di era sekarang dimana teknologi dan ilmu pengetahuan sudah berkembang cukup pesat, resiko bencana alam ini bisa di “kelola” agar pemerintah maupun masyarakat bisa ber-”siaga” dengan potensi bencana alam yang akan terjadi. SIG Sistem Informasi Geografis, membantu masyarakat maupun pemerintah untuk mengelola resiko bencana alam. Misalnya dengan mendeteksi daerah rawan bencana atau lainya. Juga memberikan edukasi agar masyarakat yang hidup pada daerah rawan bencana lebih bersiap dalam menghadapi bencana. Baca Artikel Topografi Penjelasan dan Fungsinya Pemetaan Daerah Rawan Bencana Dengan Ilmu SIG Berkat bantuan ilmu SIG, kita bisa memetakan daerah rawan bencana. Sehingga kita mengetahui daerah mana saja yang memiliki potensi rawan bencana dan daerah yang berdampak. Pemetaan daerah rawan bencana perlu dilakukan karena Untuk membuat skenario penanganan bencana yang paling tepat Sebagai dasar untuk melakukan pemodelan dan simulasi bencana Dasar untuk manajemen bencana evaluasi dan perencanaan pengungsian Tanpa pemetaan seperti ini kita tidak siap jika ada kondisi paling buruk datang. Namun yang paling utama adalah SIG dapat membantu kita untuk mengetahui dan memetakan daerah rawan bencana sehingga penanggulangannya dapat dimaksimalkan. Misalnya Dengan ilmu SIG kita bisa mengetahui bahwa pulau Jawa adalah daerah yang paling rentan mengalami kegempaan karena banyak gunung vulkanik aktif dan dilewati oleh lempeng samudra dan benua. Juga bagian selatan pulau jawa yang cukup rawan gempa dan tsunami. Atau juga Pemetaan bencana pada daerah Kuningan Jawa Barat yang menjadi daerah rawan longsor. Pemanfaatan SIG membantu mengetahui jenis tanah, tingkat kemiringan dan pola tutupan lahan yang menyebabkan daerah ini menjadi daerah rawan bencana. Sehingga dari sini kita bisa mengetahui bahwa SIG membantu melindungi kita dari kerentanan bencana. Menurut BPBD Probolinggo sendiri, penerapan dan pemanfaatan SIG dalam pengelolaan bencana memiliki beberapa fungsi yaitu SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan dan infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana dan kajian keutuhan komunitas korban bencana. Contoh Pemetaan Daerah Rawan Bencana Sumber SIG untuk Penanganan Bencana Alam Selain digunakan untuk membantu kesiapan bencana alam, SIG juga banyak membantu untuk proses penanganan bencana alam. Salah satunya adalah proses rehabilitasi tsunami Aceh dimana daerah yang terdampak bencana cukup luas sehingga untuk memudahkan proses evakuasi sampai dengan proses pembangunan kembali kota Aceh digunakanlah pemetaan daerah menggunakan LiDar. Baca Artikel Tentang Sewa GPS Geodetik Kesimpulan Proses mitigasi bencana sampai dengan proses pembangunan kembali pasca bencana sangat membutuhkan pemanfaatan SIG untuk memudahkan dalam mengetahui, merencanakan sampai dengan membuat keputusan dalam urusan bencana alam. Untuk itu daerah perlu membuat pemetaan rawan bencana untuk mengantisipasi dan mempersiapkan bencana. Anda bisa menggunakan jasa pemetaan di Indonesia untuk membantu membuat jasa pemetaan daerah rawan bencana. Salah satu jasa pemetaan di Indonesia adalah Techo GIS Indonesia yang menyediakan berbagai jenis survey pemetaan untuk membantu proyek Anda. Selain itu Anda juga bisa mengikuti pelatihan GIS untuk mengetahui bagaimana penggunaan ilmu GIS untuk menunjang pekerjaan Anda.
bolehdibiarkan berkembang, demi ketertiban, keamanan dan keselamatan masyarakat. Maka warga masyarakat secara keseluruhan, bersama-sama dengan lembaga-lembaga resmi yang berwenang kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan, dan lain-lain wajib menanggulangi kejahatan sejauh mungkin (Kartono, 1992:126).
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PEMANFAATAN SIG UNTUK KESEHATAN LINGKUNGANA. Tujuan PembelajaranSetelah kegiatan pembelajaran 4 ini kalian diharapkan mampu menganalisis pemanfaatan SIG dalam bidang Uraian Materi1. Pengertian Kesehatan LingkunganHAKLI Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia kesehatan lingkungan ialah suatu kondisi lingkungan yang dapat menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dengan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan World Health Organization kesehatan lingkungan ialah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari Pasal 22 ayat 2 UU No 23 tahun 1992 sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut1. Tempat umum hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang Lingkungan pemukiman rumah tinggal, asrama atauyang sejenisnya3. Lingkungan kerja perkantoran, kawasan industri atau yang sejenisnya4. Angkutan umum kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum5. Lingkungan lainnya misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, atau tempat yang bersifat khusus Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanMenurut Blum ada empat peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan, yaitu a. ReservoirPeran lingkungan sebagai reservoir dapat dijelaskan dengan adanya manusia, hewan dan benda sebagai tempat berkembang biaknya bibit penyakit. Contoh air kotor, sampah dan Sebagai Agent penyebab penyakitContoh peran lingkungan sebagai penyebab penyakit adanya beberapa mikroba penyebab penyakit baik dari golongan bakteri, jamur, virus maupun protozoa, adanya zat-zat kimia. Pengaruh di lingkungan, adanya radiasi, tekanan udara, aliran listrik dan Medium TransmisiPeran lingkungan sebagai medium transmisi dikarenakan lingkungan dapat berperan sebagai benda perantara agent. Contoh udara, air, makanan dan VektorPeran lingkungan sebagai penular atau penyebar penyakit dikarenakan di lingkungan terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai vektor penular atau pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan. Contoh lalat, kecoa, nyamuk dan Pemanfaatan SIG untuk Kajian Kesehatan LingkunganSistem informasi geografis melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki banyak manfaat termasuk untuk kajian kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, sejak tahun 1990 di Indonesia telah dimulai peningkatan dan perkembangan SIG sebagai bagian informasi oleh industri kesehatan, baik institusi, kesehatan yang dimiliki pemerintah maupun informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola, atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit-unit rumah sakit ataupun tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG Sistem Informasi Geografi Menurut WHO, SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan untuk hal-hal Menentukan distribusi geografis penyakit2. Analisis trend spasial dan temporal3. Pemetaan populasi berisiko4. Stratifikasi faktor risiko5. Perencanaan dan penentuan intervensivikasi6. Monitoring penyakitSistem Informasi Geografis SIG memiliki beberapa keuntungan dalam metode konvensional yang digunakan dalam perencanaan, manajemen dan penelitian kesehatan. 1. Manajemen DataSIG memberikan kemampuan bagi pengguna/user untuk menyimpan, mengintegrasikan, menampilkan dan menganalisis data dari level molekuler terhadap resolusi satelit kepada komponen spasial yang diperoleh dari sumber data yang berbeda. Manajemen data dengan penggunaan Sistem Informasi Geografis SIG dapat mendukung kegiatan survailans penyakit yang sangat membutuhkan keberlangsungan/kontinuitas, sistematika pengumpulan data serta analisis VisualisasiSIG merupakan alat yang akurat untuk menghadirkan informasi spasial terhadap level secara individual dan melakukan model peramalan/ Analisis overlaySIG dapat melakukan analisis secara bersusun dari bagian informasi yang berbeda. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, dan penelitian medis terhadap pemodelan multi-kriteria yang membantu dalam memahami asosiasi/hubungan antara prevalensi penyakit dan gambaran yang Analisis bufferingSIG dapat menciptakan zona/wilayah buffer disekitar daeerah yang dipilih. Radius 10 km untuk menggambarkan area Rumah sakit yang dijangkau, atau 1 km disekitar sungai untuk menandai penularan risiko pencemaran melalui air. Pengguna/user dapat mengkhususkan ukuran buffer dan mengkombinasikan dengan informasi data inseidensi penyakit untuk meperkirakan jumlah kasus yang terjadi dalam zona Analisis statistikSIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi dalam suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga mengkalkulasi jarak dan area sebagai contoh jarak suatu masyarakat ke pusat kesehatan serta area yang dicakup oleh program kesehatan tertentu cakupan.6. QuerySIG memberikan interaksi pertanyaan untuk mendapatkan intisari informasi yang dimasukan dalam peta, table, grafik, dan juga dapat menjawab pertanyaan dari lokasi, kondisi, trend dan pemodelan dan pola spasial. SIG secara bertahap diterima dan digunakan oleh administrator dan ahli kesehatan masyarakat termasuk pengambil kebijakan, ahli statistik, ahli epidemiologi, pegawai dinas kesehatan provinsi/ RangkumanDari uraian materi dapat dirangkum beberapa hal berikut1. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta di antara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari Peranan lingkungan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan padamanusia antara lain sebagai reservoir, sebagai agen, media transmisi dan Menurut WHO dalam bidang kesehatan peranan SIG antara lain untuk menentukan distribusi geografis penyakit, analisis tren spasial dan temporal, pemetaan populasi berisiko, penilaian distribusi sumber daya, perencanaan dan penentu intervensifikasi dan monitoring Latihan SoalJawablah pertanyaan berikut!1. Apa yang dimaksud kesehatan lingkungan?2. Sebutkan sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan!3. Jelaskan peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan!4. Sebutkan manfaat SIG dalam bidang kesehatan masyarakat!5. Bagaimana pemanfaatan SIG dalam penyebaran suatu penyakit?
2CzBWgr. pcbmtja9ax.pages.dev/55pcbmtja9ax.pages.dev/212pcbmtja9ax.pages.dev/311pcbmtja9ax.pages.dev/293pcbmtja9ax.pages.dev/197pcbmtja9ax.pages.dev/65pcbmtja9ax.pages.dev/328pcbmtja9ax.pages.dev/215pcbmtja9ax.pages.dev/389
kemukakan manfaat sig dalam keselamatan masyarakat