JAKARTA, – Pemerintah tengah mendorong penggunaan energi terbarukan ketimbang energi fosil yang terus menyusut. Salah satunya lewat biodiesel, yaitu bahan bakar minyak yang berbasis dari sawit Crude Palm Oil/CPO. Baru-baru ini pemerintah telah mengembangkan program biodiesel dengan kandungan Fatty Acid Methyl Esters FAME 30 persen di dalam pemerintah akan terus meningkatkan kandungan FAME hingga B40, bahkan produksi solar berbahan baku CPO 100 persen atau D100 juga telah dilakukan risetnya. Baca juga Begini Gaya Mengemudi yang Bikin Boros BBM Getty Images Rudolf Diesel sang penemu mesin diesel pada 1893. Dilansir dari laman penggunaan bahan bakar diesel campuran minyak nabati dan minyak bumi ini telah telah dilakukan lebih dari satu abad yang lalu. Cerita ini diawali oleh Rudolf Diesel ketika membuat mesin diesel pertamanya pada 1893. Waktu itu, ia mencoba berbagai bahan bakar alternatif untuk menggerakkan mesin pertamanya. Dari menggunakan solar biasa, debu batubara, sampai minyak nabati. Ia menemukan bahwa bahan bakar diesel berbasis minyak nabati memiliki kandungan energi yang tinggi, hanya masalah waktu sebelum ide ini booming. Baca juga Jangan Dekat-dekat dengan Truk Walaupun Sedang Berhenti Presiden Joko Widodo meresmikan implementasi program Biodiesel 30 persen B30. Peresmian dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin 23/12/2019. Ide ini pun mulai dipamerkan pertama kali di World’s Fair 1900 di Paris, Perancis. Waktu itu sebuah mesin diesel dengan bahan bakar dari minyak kacang tanah memukau pengunjung gelaran yang menampilkan pencapaian negara-negara di dunia. Mesin yang dibangun oleh perusahaan Otto atas sponsor pemerintah Perancis ini rencananya akan dipakai sebagai bahan bakar domestik untuk koloni mereka di Afrika. Rudolf Diesel pun percaya minyak nabati akan jadi pendukung utama konsep tersebut. Ia mulai melakukan riset mendalam mengenai bahan bakar juga Meluncur 2 Hari Lagi, Simak Bocoran Fitur Toyota Innova Facelift Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Dirut Pertamina mencoba kendaraan menggunakan bahan bakar green diesel D100 di Dumai, Sabtu 18/7/2020. Tapi ketika Rudolf Diesel wafat pada 1913, ide ini terbengkalai. Sumber tenaga mesin diesel secara bertahap mulai menggunakan proses destilasi minyak bumi petroleum diesel. Bahan bakar jenis inilah yang kemudian banyak dipakai dalam pengembangan mesin diesel modern. Kondisi ini membuat minyak nabati tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan bakar mesin diesel. Sebab viskositas minyak nabati terbilang lebih tinggi dibandingkan petroleum diesel, sehingga menyulitkan proses pembakaran. Baca juga Simak Harga Toyota Fortuner Bekas, Mulai Rp 100 Jutaan DOK. Pertamina Produksi D100 yang menggunakan bahan baku 100 persen minyak sawit tersebut menjadi kado Pertamina untuk Indonesia di momen hari ulang tahun HUT kemerdekaan ke-75. Namun ide ini kembali mendapat titik terang saat ilmuan Belgia, G. Chavanne, menemukan teknik transesterifikasi untuk mengubah minyak nabati menjadi FAME pada 1937. FAME inilah yang saat ini dipakai menjadi bahan baku pembuatan biodiesel sampai sekarang. Salah satu alasannya karena sifat fisik atau molekulnya yang mirip dengan petroleum diesel. Meski begitu, pengembangan biodiesel mulai dikembangkan serius pada tahun 1970-an, saat isu krisis minyak dunia muncul. Baca juga Mau Berburu Toyota Innova Bekas, Mulai Rp 80 Jutaan stanly Ilustrasi Mesin Diesel Pengguna Solar Karena menghasilkan emisi yang bersih, produksi dan penggunaan yang mudah, serta manfaat lainnya, biodiesel jadi salah satu bahan bakar alternatif yang tumbuh paling cepat di dunia. Di abad ke-21, penggunaan bahan bakar terbarukan ini turut memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Tak heran pengembangan biodiesel pun terus dilakukan hingga hari ini. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Seperti yang kita ketahui, suhu bumi kini kian meningkat. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari efek rumah kaca hingga bahan bakar kendaraan bermotor. Untuk berpartisipasi dalam mengatasi lingkungan, kamu bisa mengubah bahan bakar menjadi biodiesel. Apa itu biodiesel? Sebenarnya biodiesel ini bukanlah bahan bakar yang baru ditemukan. Bahkan bahan bakar ramah lingkungan ini sudah ada sejak abad ke-18, tepatnya 1853! Orang yang menemukannya pertama kali adalah E. Duffy dan J. Patrcik, bahkan sebelum mesin diesel pertama ditemukan. Akhirnya Rudolf Diesel berhasil merakit mesin diesel pertamanya 40 tahun kemudian di Jerman pada tahun 1893. Di saat inilah mesin diesel dioperasikan menggunakan biodiesel yang dibuat dari minyak kacang tanah. Seiring bertambahnya zaman, minyak yang ditemukan dua ilmuwan tersebut semakin berkembang. Tak hanya dibuat dari kacang tanah saja, tetapi juga dengan bahan-bahan lain. Sebagai minyak nabati, biodiesel ini membantu meminimalisir pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar minyak bumi. Baik pemerintah dan industri otomotif pun bahu membahu dalam menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan, salah satunya dengan bahan bakar biodiesel. Agar lebih jelas mengenai biodiesel, manfaat biodiesel, dan lain-lain, simak uraiannya dalam artikel berikut ini. Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami yang bisa diperbaharui seperti minyak nabati dan hewani. Bahan bakar biodiesel ini adalah senyawa metil ester dari hasil proses esterifikasi atau transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani. Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar, biodiesel ini bisa dijadikan bahan bakar pengganti khususnya untuk kendaraan bermesin diesel. Di dalam bahan bakar ini tidak ada kandungan bahan bakar minyak bumi, tetapi tetap bisa dicampur sesuai perbandingan tertentu. Dengan hasil pembakaran yang tak menimbulkan racun yang berbahaya ini, kehadiran biodiesel dikatakan sebagai salah satu solusi mengatasi efek rumah kaca. Kini, pemerintah sedang gencar melaksanakan program mandatori pencampuran BBN jenis Biodiesel ke dalam minyak solar sebanyak 30% B30 sepanjang tahun 2021 silam. Selain menyelamatkan lingkungan, program ini berpotensi memberikan penghematan devisa negara hingga Rp64,92 triliun, Lewat mandatori B30 ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan penggunaan sumber daya baru dan terbarukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Hal ini bahkan sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2012 tentang pentahapan mandatori pencampuran BBN jenis biodiesel ke dalam BBM jenis minyak solar menjadi biosolar yang wajib dilaksanakan BU BBM. Apa Manfaat Biodiesel? Salah satu kelebihan dari pemanfaatan biodiesel adalah tentu saja mengganti peran energi fosil yang tak dapat diperbaharui. Pembakaran bahan bakar konvensional meninggalkan lebih banyak emisi gas rumah kaca yang merusak lapisan ozon yang berada di bumi. Akibatnya, terjadi global warming yang mengancam habitat di bumi. Berikut adalah beberapa manfaat biodiesel Menjadi alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Menjadi campuran bahan bakar fosil sehingga dapat digunakan pada mesin diesel yang sudah ada tanpa perlu mengganti mesin tersebut. Bahan bakar ini juga lebih ramah untuk mesin diesel. Membantu mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Tak hanya untuk lingkungan, biodiesel juga memiliki manfaat untuk negara. Dengan program B30 yang mana 30% biodiesel dicampurkan dengan bahan bakar minyak bumi seperti solar, negara berpotensi menghemat devisa negara hingga Rp 64,92 triliun. Dengan perbantuan biodiesel, diharapkan dapat mengurangi defisit neraca perdagangan. Jangan sampai biaya perbaikan mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaran. Manfaatkan asuransi mobil all risk untuk mendapatkan jaminan ganti rugi atas biaya perbaikan mobil secara menyeluruh di bengkel terbaik. Kelebihan dan Kekurangan Biodiesel Berkat manfaatnya tersebut, biodiesel memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat dan kelebihan, biodiesel juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ulasan tentang kelebihan dan kekurangan biodiesel. Kelebihan biodiesel Jika melihat manfaatnya, berikut adalah beberapa kelebihan biodiesel Biodiesel lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga menurunkan risiko pemanasan global. Biodiesel memiliki titik nyala yang lebih tinggi daripada bahan bakar fosil, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi kerusakan pada mesin. Dapat diproduksi secara berkelanjutan karena diproduksi dari sumber daya alami seperti minyak nabati, lemak hewani, dan minyak ikan, sehingga merupakan sumber daya yang dapat diperbarui. Biodiesel lebih mudah diuraikan sehingga tidak akan meninggalkan residu yang merusak lingkungan. Lebih murah karena bahan bakunya terdiri dari bahan alami seperti kelapa sawit, kedelai, dan jarak yang mudah ditemukan di Indonesia, Kelebihan tidak hanya dinikmati pengguna, tapi juga bisa memberikan pekerjaan kepada petani hingga produsen lemak hewani. Kekurangan biodiesel Selanjutnya, berikut adalah beberapa kekurangan dari bahan bakar ramah lingkungan satu ini Ketersediaan masih terbatas Memerlukan lahan yang luas untuk proses produksinya. Produksi biosolar memerlukan teknologi pemrosesan yang lebih kompleks daripada produksi bahan bakar fosil, sehingga memerlukan biaya dan waktu yang lebih banyak. Biodiesel memiliki energi kalor yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil, sehingga dapat mengurangi efisiensi mesin dan jarak tempuh kendaraan. Produksi biodiesel dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, seperti penebangan hutan untuk perluasan lahan pertanian atau limbah dari proses produksi yang dapat mencemari lingkungan. Bisakah Membuat Biodiesel Sendiri di Rumah? Seperti yang disebutkan sebelumnya, biodiesel merupakan bahan bakar yang berbahan baku minyak nabati atau ternak hewan yang diperoleh dari reaksi esterifikasi atau transesterifikasi asam lemak juga trigleria. Karena itu, bahan bakar ramah lingkungan ini dapat diperbaharui yakni dengan cara dibuat. Bahkan, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, lho. Bahan baku biodiesel bisa berupa minyak kelapa sawit, minyak dari kacang-kacangan seperti minyak kacang tanah atau minyak kacang kedelai dan minyak jarak pagar. Dari semua bahan-bahan nabati tersebut, minyak dari kelapa sawit lebih disarankan mengingat infrastruktur dan suprastrukturnya sudah ada di Indonesia. Selain itu, kualitas biodiesel dari minyak kelapa sawit jauh lebih baik dari pada minyak jarak dan minyak kacang-kacangan. Selain kualitasnya bagus dan dijamin ramah lingkungan, biodiesel dari minyak sawit juga tidak sulit untuk dibuat. Bahkan semua orang bisa membuatnya sendiri. Umumnya biodiesel sintesis dari ester asam lemak memiliki rantai karbon antara C6-C22. Sedangkan minyak kelapa sawit merupakan jenis asam lemak dengan rantai karbon C14-C20 sehingga berpotensi dikembangkan menjadi bahan baku biodiesel. Proses Pembuatan Biodiesel secara Umum Proses pembuatan biodiesel sendiri melalui proses transesterifikasi sebanyak dua tahap, kemudian dilanjutkan dengan pencucian, pengeringan dan filtrasi pada babak terakhir. Namun jika bahan bakunya berasal dari CPO, sebaiknya perlu melalui tahap esterifikasi terlebih dahulu. Proses transesterifikasi dilalui dalam dua tahap, tahap yang pertama mencampur Kalium Hidroksida KOH dan metanol CH30H dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi yang pertama berlangsung selama dua jam pada suhu 58-65°C. Asam lemak menjadi bahan pertama yang dimasukkan ke dalam reaktor kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu yang ditentukan. Reaktor ini dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Selama proses pemanasan, pengaduk terus dijalankan. Saat mencapai 63°C nantinya campuran metanol dan KOH dimasukkan ke dalam reaktor dan waktu reaksi mulai dihitung. Pada akhir reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94%. Produk ini lalu diendapkan selama waktu tertentu demi memisahkan metil ester dan gliserol. Gliserol ini berada di lapisan bawah karena lebih berat dibandingkan metil ester. Usai proses transesterifikasi II selesai, pengendapan dilakukan kembali agar gliserol terpisah dengan metil ester secara sempurna. Pengendapan II ini biasanya lebih singkat daripada pengendapan I karena gliserol yang terbentuk lebih sedikit dan akan larut usai proses pencucian. Proses ini bertujuan untuk mengendapkan menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan metanol. Pencucian ini dilakukan dengan suhu sekitar 55°C. selama tiga kali sampai pH campuran menjadi normal pH Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan di mana bertujuan untuk menghilangkan air yang tercampur dalam metil ester. Proses ini memakan waktu selama 10 menit dengan suhu 130°C. Pada tahap terakhir dilanjutkan dengan proses pembuatan biodiesel yang merupakan filtrasi dengan tujuan menghilangkan partikel-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama prose berlangsung. Biasanya partikel-partikel ini berupa karat yang berasal dari dinding reaktor, dinding pipa atau kotoran dari bahan baku. Dengan mudahnya proses produksi biodiesel, pemerintah mengharapkan masyarakat dapat dengan mandiri memproduksi biodiesel sendiri. Semakin banyaknya produksi biodiesel secara mandiri diharapkan dapat menggantikan ketergantungan masyarakat pada bahan bakar dari fossil. Tips dari Lifepal! Untuk membantu menjaga lingkungan, kamu bisa beralih menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti biodiesel ini. Selain itu, pembakaran biodiesel juga lebih sempurna dibandingkan bahan bakar biasa. Hal ini membuat mesin mobil kamu jadi lebih awet dan tarikannya juga bagus. Biodiesel memang bisa lebih mahal, apalagi dengan harga BBM terbaru. Namun tentu ini akan sebanding dengan manfaatnya untuk lingkungan. Pentingnya Asuransi Mobil Jangan lupa untuk miliki asuransi mobil agar tidak mengalami kerugian finansial apabila terjadi risiko seperti kecelakaan hingga kehilangan akibat pencurian yang mungkin menimpa kendaraan kesayanganmu. Beli asuransi mobil di Lifepal bisa hemat hingga 25%. Sebelum mendapatkan manfaat asuransi mobil, kamu diharuskan untuk membayarkan sejumlah premi yang disesuaikan dengan jenis kendaraannya. Cek besaran premi asuransi mobil dengan kalkulator di bawah ini. FAQ Terkait Biodiesel Apa yang dimaksud biodiesel? Apa itu biodiesel? Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami yang bisa diperbaharui seperti minyak nabati dan hewani. Bahan bakar ini adalah senyawa metil ester dari hasil proses esterifikasi atau transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani. Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar, biodiesel ini bisa dijadikan bahan bakar pengganti khususnya untuk kendaraan bermesin diesel. Apakah penting memiliki asuransi? Asuransi mobil memberikan ganti rugi atas risiko yang dapat menimpa kendaraan kesayangan kamu seperti tabrakan, tergelincir, bencana alam, bahkan hingga kehilangan karena pencurian. Adanya asuransi mobil akan mencegah kamu dari kerugian finansial apabila risiko tersebut terjadi. Dapatkan penawaran asuransi mobil All Risk yang tanggung kerugian kecil hingga besar hanya dari Lifepal.
BiodieselBiodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar Looks like you've followed a broken link or entered a URL that doesn't exist on this site. Back to our site If this is your site, and you weren't expecting a 404 for this path, please visit Netlify's "page not found" support guide for troubleshooting tips. KUPANG JUMAT - Uji coba penggunaan bahan bakar alternatif dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn) melalui Jatropha Expedition 2006 yang akan diselenggarakan National Geographic Indonesia, 12-20 Juli mendatang, memotivasi petani Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab di negara lain, komposisi campuran nabati pada bahan bakar diesel hanya mentok samai B7 saja. Sehingga, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Kemenperin Putu Juli Ardika sangat optimistis bahwa Indonesia dapat melangkah lebih jauh dan bahkan menjadi trendsetter dunia dalam pemanfaatan Biodiesel. "Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memiliki B20. Di luar negeri mentok itu sampai B7 saja. Hal ini karena kita memiliki minyak sawit Crude Palm Oil atau CPO yang melimpah sehingga harus dimanfaatkan," katanya dalam Diskusi Pintar Forum Wartawan Otomotif Indonesia Forwot, Jakarta. "Iya, sewaktu saya ke Jepang, produsen sana juga sempat kaget bahwa ada Biodiesel B20. Dan sempat pesimistis juga. Setelah mereka lakukan tes, pada akhirnya diterima dan dinyatakan aman," lanjut Cahyo Setyo Wibowo dari LEMIGAS di kesempatan sama. B20 sendiri merupakan bahan bakar mesin diesel yang terdiri dari campuran solar cetane number 48 dengan biodiesel atau kelapa sawit 20 sesuai SK Dirjen Migas Nomor 27 tahun 2016. Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memanfaatkan B20 secara luas. Kini, bahan bakar tersebut mulai dikonsumsi oleh kendaraan komersil dan baru saja diuji ke kereta api. Setelah B20, Pemerintah menyiapkan uji jalan B30 yang diprediksi bisa mulai dilakukan pada awal 2019. Rencananya, B30 mulai diimplementasikan pada 2021 menggantikan B20 sebagai perluasan fungsi Biodiesel. Sumber Detiknews