Selainitu, pada aktivitas data mining, terdapat banyak teknik dan konsep yang bisa digunakan. Proses tersebut memerlukan sejumlah langkah agar bisa mendapatkan data sesuai dengan yang diinginkan. Fungsi Data Mining. Penambangan data sebenarnya mempunyai banyak sekali manfaat atau fungsi. Namun, secara umum, terdapat 2 fungsi data mining yaitu:
Ilustrasi membuat visualisasi data. Foto Pexels Visualisasi data ata data visualization adalah salah satu bagian dari alur kerja Data Scientist. Secara awam, visualisasi data dapat dipahami sebagai representasi grafis baik melalui tabel ataupun grafik untuk memahami pola dan mengomunikasikan insight. Sejauh ini, ada dua jenis visualisasi data yang bisa disebut paling populer yakni dashboard dan infografis. Kedua teknik ini sama-sama mengombinasikan berbagai elemen visual seperti grafik, gambar dengan bantuan teks dalam pengomunikasian pesan data. Seorang Data Scientist membutuhkan tools dalam melakukan visualisasi data. Beberapa tools yang paling populer dan sering digunakan diantaranya adalah Microsoft Excel, Plotly, Tableau, hingga Mode Studio. Berbagai tools ini tersedia gratis maupun berbayar dan memiliki kelebihan serta keunggulan masing-masing dalam membantu kinerja Data Scientist. Tidak hanya memahami mengenai penggunaan tools, seorang Data Scientist juga wajib memerhatikan prinsip-prinsip esensial dalam membuat visualisasi yang efektif serta otentik. Berikut 5 prinsip utama dalam membuat visualisasi data. Bersikap jujur Sikap jujur mungkin terdengar klise, namun merupakan hal fundamental yang harus dipegang oleh seorang Data Scientist dalam melakukan visualisasi data. Sebuah presentasi data haruslah bersifat informatif dan sebisa mungkin menghindari terjadinya misinterpretasi. Untuk itu, grafik yang disajikan haruslah jelas dan jujur sehingga dapat dipahami seakurat mungkin oleh pembaca’-nya. Identifikasi pembaca Masalah yang paling sering terjadi dalam visualisasi data adalah ketidakterbacaan grafis data yang disajikan. Hal ini salah satunya disebabkan dalam proses penyajian data, Data Scientist yang bersangkutan tidak mengetahui benar target khalayak yang akan membaca datanya. Sebuah visualisasi data yang baik haruslah mampu beresonansi dengan khalayaknya. Untuk itu, seorang Data Scientist dapat memastikan beberapa hal sebelum melakukan visualisasi data. Pertama, display data disesuaikan dengan job role pembacanya. Kedua, pertimbangkan pula latar belakang pendidikan dan keahlian para pembaca dalam memilih topik visualisasi data. Ketiga, perhatikan pula faktor-faktor seperti budaya dan etnis. Terakhir, sesuaikan visualisasi data dengan tingkat literasi pembacanya mengenai technical terms, statistika dan bahasa. Utamakan fungsi daripada bentuk Sejalan dengan penjelasan-penjelasan sebelumnya mengenai keterbacaan data, pengutamaan fungsi harus tetap menjadi prinsip yang harus dipegang selama proses visualisasi data. Semua instrumen yang disajikan harus menyampaikan informasi sejelas-jelasnya. Meski visual estetik dapat menjadi poin lebih yang membuat orang lebih senang melihat penyajian visualisasi data, namun jangan sampai karena mengutamakan visual yang indah justru poin-poin penting dari visualisasi data menjadi terlewat. Gunakan grafik yang tepat Proses pengolahan data yang baik, tidak akan tersampaikan dengan optimal bila penyajiannya buruk. Oleh karena itu, seorang Data Scientist harus memilih grafik yang tepat dalam melakukan visualisasi data. Grafik sebaiknya dipilih berdasarkan jenis data dan pesan yang ingin disampaikan. Tidak perlu menggunakan terlalu banyak grafik jika memang data sudah jelas dengan hanya menggunakan angka. Selain itu, tidak perlu menggunakan variasi grafik hanya demi estetika. Meski visual penting, namun ketepatgunaan grafik dalam menampilkan data adalah pertimbangan utama. Highlight pada fakta yang penting Dalam sebuah visualisasi data, tentu ada bermacam data yang disampaikan. Dari berbagai poin data yang ingin disampaikan, biasanya akan didapati beberapa poin yang tidak boleh dilewatkan. Untuk memastikan poin-poin penting ini tersampaikan, perlu dilakukan penekanan dengan memberikan highlight sehingga para pembaca dapat menangkap poin-poin utama ini. Selain itu, menyajikan data dengan visual yang bebas distraksi juga sangat disarankan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyajikan visual yang bebas ditraksi adalah dengan menghilangkan berbagai gangguan’ seperti gridlines, sumbu dan label yang tidak penting. Penggunaan warna, pengaturan ukuran serta pola tertentu juga dapat dieksplorasi untuk menekankan fokus pada area tertentu agar highlight informasi dapat tertampilkan. 5 prinsip utama dalam melakukan visualisasi data ini bisa kamu terapkan untuk membuat visualisasi data yang jelas dan informatif bagi khalayak yang dituju. Kamu bisa menerapkan hal ini agar dapat proses pembuatan visualisasi datamu makin mudah dilakukan. Bagaimana, apakah kamu tertarik mempelajari lebih banyak terkait visualiasi data? Kalau iya, Digital Skola punya solusi pelatihan data science yang pas buat kamu. Kamu bisa belajar untuk jadi seorang data scientist andal dan siap kerja dalam waktu 3 bulan saja.
CPUUsage: penggunaan CPU server yang telah digunakan. Physical Memory Usage: informasi tentang memori fisik yang telah digunakan. inodes: keterangan tentang struktur data yang sudah digunakan untuk tempat penyimpanan informasi semua file di hosting Anda. Disk Usage: total penggunaan disk yang telah Anda gunakan. A P L I K A S I S E D E R H A N A – I M P L E M E N T A S I A P L I K A S ITable of Contents Show Pengenalan Tipe Data. Operator Pernyataan Pernyataan IF - Pernyataan NESTED IF Pernyataan IF – ELSE Majemuk Pernyataan switch - case Pernyataan Pernyataan nested - forDidalam penggunaan nested-for, perulangan yang didalam terlebih dahulu dihitung hingga selesai, kemudian perulangan yang diluar Perulangan Tidak Pernyataan Pernyataan Pernyataan do - Pernyataan Pernyataan continueVideo yang berhubungan R U N T U NAN Berikut merupakan contoh sederhana pemrograman dengan bahasa C++, menggunakan Borland C++ include main { pernyataan; } Contoh-1 include include main { int a = 7; char b = 'G'; clrscr; printf"%c Merupakan Abjad Yang Ke - %d", b, a; } Pengenalan Tipe Data Penjelasan Borland C++ memiliki 7 tipe data dasar Tabel Tipe Data Tipe Data Ukuran Memori Jangkauan Nilai Format Jumlah Digit Char 1 Byte -128 127 Int 2 Byte -32768 32767 Short 2 Byte -32768 32767 Long 4 Byte -2,147,435,648 2,147,435,647 Float 4 Byte x 10-38 x 10+38 5 – 7 Double 8 Byte x 10-308 x 10+308 15 – 16 Long Double 10 Byte x 10-4932 x 10+4932 19 Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh computer. Misalnya saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya bertipe float maka akan menghasilkan nilai Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif. Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu No Tipe Data Ukuran Range Format Keterangan 1 char 1 byte -128 s/d 127 %c Karakter/string 2 int 2 byte - 32768 s/d 32767 %i , %d Integer/bilangan bulat 3 float `4 byte - s/d %f Float/bilangan pecahan 4 double 8 byte - s/ %lf Pecahan presisi ganda 5 void 0 byte - - Tidak bertipe 6 String - - %s String Deklarasi Konstanta Penjelasan Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const. Bentuk penulisannya const nama-konstanta = nilai konstanta; Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string. Contoh konstanta 50; 13; A’; Bahasa C’. Selain itu, bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain \a untuk bunyi bell alert \b mundur satu spasi backspace \f ganti halaman form feed \n ganti baris baru new line \r ke kolom pertama, baris yang sama carriage return \v tabulasi vertical \0 nilai kosong null \’ karakter petik tunggal \” karakter petik ganda \\ karakter garis miring Variabel Variabel adalah suatu pengenal identifier yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda. Tidak boleh mengandung spasi. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah underscore. Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain $, ?, %, , !, &, *, , , -, +, = dsb Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai. Contoh penamaan variabel yang benar NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb. Contoh penamaan variable yang salah %nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb variabel, dibagi menjadi dua jenis kelompok, yaitu Variabel Numerik Variabel Teks Variabel Numerik Variabel numerik ini dibagi menjadi menjadi 3 tiga macam Bilangan Bulat atau Integer Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point. Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision. Variabel Text Character Karakter Tunggal String Untuk Rangkaian Karakter Deklarasi Variabel Penjelasan Adalah proses memperkenalkan variabel kepada Borland C++ dan pendeklarasian tersebut bersifat mutlak karena jika tidak diperkenalkan terlebih dulu maka Borland C++ tidak menerima variabel tersebut. Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti integer atau character dan nama variabel itu sendiri. Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh tanda titik koma ; . Tabel Deklarasi Variabel TIPE VARIABEL SIMBOL DEKLARASI Integer int Floating Point float Double Precision double Karakter char Unsigned Integer unsigned int Unsigned Character unsigned char Long Integer long int Unsigned Long Integer unsigned long int Bentuk penulisannya Contoh Deklarasi int nama_mahasiswa; char grade; float rata_rata ; int nilai; K O D E P E N E N T U FO R MA T . %c Membaca sebuah karakter . %s Membaca sebuah string . %i, %d Membaca sebuah bilangan bulat integer . %f, %e Membaca sebuah bilangan pecahan real . %o membaca sebuah bilangan octal . %x Membaca sebuah bilangan heksadesimal . %u Membaca sebuah bilangan tak bertanda. Perintah Keluaran include //untuk mengaktifkan perintah printf dan scanf include //untuk mengaktifkan perintah getch Penjelasan Perintah standar output yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah printf puts putchar cout printf Penjelasan Fungsi printf merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan informasi kelayar. printf"string-kontrol", argumen-1, argumen-2, …; Bentuk Penulisan String-Kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar beserta penentu format. Penentu format dipakai untuk memberi tahu kompiler mengenai jenis data yang dipakai dan akan ditampilkan. Argumen ini dapat berupa variabel, konstanta dan ungkapan. Tabel Penentu Format Printf TIPE DATA Penentu Format Untuk printf Integer %d Floating Point Bentuk Desimal %f Bentuk Berpangkat %e Bentuk Desimal dan Pangkat %g Double Precision %lf Character %c String %s Unsigned Integer %u Long Integer %ld Long Unsigned Integer %lu Unsigned Hexadecimal Integer %x Unsigned Octal Integer %o printf“%c merupakan abjad yang ke - %d”,’b’,2; b typenya char Contoh-1 include include main { int a = 7; char b = 'G'; clrscr; printf"%c Merupakan Abjad Yang Ke - %d", b, a; } a. Penggunaan Penentu Lebar Field Penjelasan Bila ingin mencetak atau menampilkan data yang bertipe data FLOAT atau pecahan, tampilan yang tampak biasanya kurang bagus. Hal tersebut dapat diatur lebar field-nya dan jumlah desimal yang ingin dicetak. Berikut bentuk penulisannya Contoh-2 include include main { float a = b = clrscr; printf"Bilangan A = %f \n", a; printf"Bilangan B = %f", b; } Output yang akan dihasilkan, jika tidak menggunakan panentu lebar field adalah Bilangan A = Bilangan B = Contoh-3 include include main { float a = b = clrscr; printf"Bilangan A = % \n", a; printf"Bilangan B = % b; } Output yang akan dihasilkan, jika menggunakan panentu lebar field adalah Bilangan A = Bilangan B = puts Penjelasan Perintah puts sebenarnya sama dengan printf, yaitu digunakan untuk mencetak string ke layar. puts berasal dari kata PUT STRING. Perbedaan antara printf dengan puts adalah Tabel Perbedaan fungsi puts dengan printf printf puts Harus menentukan tipe data untuk data string, yaitu %s Tidak Perlu penentu tipe data string, karena fungsi ini khusus untuk tipe data string. Untuk mencetak pindah baris, memerlukan notasi \n Untuk mencetak pindah baris tidak perlu notasi \n , karena sudah dibeikan secara otomatis. Contoh-4 include include main { char a[4] = "BSI"; clrscr; puts"Saya Kuliah di. "; putsa; } putchar Penjelasan Perintah putchar digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris. Contoh-5 include include main { clrscr; putchar'B'; putchar'S'; putchar'I'; } cout Penjelasan Fungsi cout merupakan sebuah objeck didalam Borland C++ digunakan untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout ini, harus menyertakan file header . Contoh-6 include include include main { float a, b, c; a= b= c=0 clrscr; cout include include main { float a, b, c; a= b= c=0 clrscr; cout include include main { int a, b, c, d; clrscr; cout>a; cout>b; c = a % b; d = a * b; cout include include include void main { int nilai = 10; clrscr; cout include include include void main { float a, b, c; a = b = clrscr; c = a * b; cout include main { int a, b, c = 0 ; clrscr; printf"Masukan Nilai A = "; scanf"%d",&a; printf"Masukan Nilai B = "; scanf"%d",&b; c = a + b; printf"Hasil Penjumlahan = %d",c; } gets Penjelasan Fungsi gets digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk Umum dari fungsi ini adalah getsnama-variabel-array; Perbedaan antara scanf dengan gets adalah Tabel Perbedaan scanf dengan gets scanf gets Tidak dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan dianggap sebagai data terpisah Dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan masing dianggap sebagai satu kesatuan data. Contoh-12 include include main { char nm1[20]; char nm2[20]; clrscr; puts"Masukan nama ke - 1 = "; getsnm1; printf"Masukan nama ke - 2 = "; scanf"%s",&nm2; printf"\n\n"; puts"Senang Berkenalan Dengan Anda .."; putsnm1; printf"Senang Berkenalan Dangan Anda ..%s", nm1; puts"Senang Berkenalan Dangan Anda .."; putsnm1; printf"\n\n"; puts"Senang Berkenalan Dangan Anda .."; putsnm2; printf"Senang Berkenalan Dangan Anda ..%s", nm2; } cin Penjelasan Fungsi cin merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin ini, harus menyertakan file header . Contoh-13 include include include main { float a, b, c; clrscr; cout>a; cout>b; c = a + b; cout include main { char kar; clrscr; printf"Masukan Sebuah Karakter Bebas = "; kar = getch; printf"\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar; getch; } getche Penjelasan Fungsi getchedipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah Contoh-15 include include main { char kar; clrscr; printf"Masukan Sebuah Karakter Bebas = "; kar = getche; printf"\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar; getch ; } Selain itu kedua fungsi ini dapat digunakan untuk menahan agar tidak langsung balik kembali kedalam listing program dan hasil dari program yang di eksekusi dapat dilihat tanpa menekan tombol ALT – F5. Karena fungsi getch merupakan fungsi masukkan, jadi sebelum program keluar harus menginputkan satu buah karakter. . Operator Aritmatika Penjelasan Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah Tabel Operator Aritmatika Operator Keterangan Contoh * Perkalian 4 * 5 / Pembagian 8 / 2 % Sisa Pembagian 5 % 2 + Penjumlahan 7 + 2 − Pengurangan 6 − 2 Operator yang tergolong sebagai operator Unary, adalah Tabel Operator Unary Operator Keterangan Contoh + Tanda Plus −4 − Tanda Minus +6 Contoh-1 include include include main { int a, b, c = 0, d = 0; clrscr; cout>a; cout>b; c = a % b; d = a * b; cout include include main { double tot_beli, potongan=0, jum_bayar=0; clrscr; cout>tot_beli; if tot_beli >= 50000 potongan = * tot_beli; cout>>"Besarnya Potongan Rp. ">"Jumlah yang harus dibayarkan Rp. ",jum_bayar; getch; } Contoh 2 Buatlah sebuah program menuliskan teks “Program Diploma Komputer” jika diinput sebuah bilangan ganjil. Program 2 //- include include int mainint argc, char* argv[] { int x; printf"Masukkan sebuah bilangan = "; scanf"%d",&x; ifx%2!=0 { printf"Program Diploma Komputer"; } getch; return 0; } //- Pernyataan IF - ELSE Penjelasan Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut salah benar Gambar Diagram Alir if-else Bentuk umum dari pernyataan if if kondisi perintah-1; else perintah-2; if kondisi { perintah-1; ... } else { perintah-2; ... } Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut Contoh Menentukan besarnya potongan dari pembelian barang yang diberikan seorang pembeli, dengan kriteria jika total pembelian kurang dari Rp. potongan yang diterima sebesar 5% dari total pembelian. Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. potongan yang diterima sebesar 20% dari total pembelian. Program- IF-Else include include INCLUDE main { double tot_beli, potongan=0, jum_bayar=0; clrscr; cout>tot_beli; if tot_beli >= 50000 potongan = * tot_beli; else potongan = * tot_beli; cout>>"Besarnya Potongan Rp. ">"Jumlah yang harus dibayarkan Rp. ",jum_bayar; getch; } Pernyataan NESTED IF Penjelasan Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah ifsyarat ifsyarat … perintah; else … perintah; else ifsyarat … perintah; else … perintah; Contoh Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman dengan ketentuan sebagai berikut Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. Contoh-Nested-If include include include main { float pendptan, jasa=0, komisi=0, total=0; clrscr; cout>>"Pendapatan Hari ini Rp. "; cin= 0 && pendptan include include main { float pendptan, jasa=0, komisi=0, total=0; clrscr; cout>>"Pendapatan Hari ini Rp. ";cin= 0 && pendptan include include main { char kode; clrscr; cout>kode; switchkode { case 'A' cout include include main { char kode; clrscr; cout>kode; switchkode { case 'A' case 'a' cout include include main { int a; clrscr; fora = 1; a >a; getch; } Contoh-2 /* - */ /* Program for - bilangan turun */ /* - */ include include include main { int a; clrscr; fora = 10; a >= 1; -a cout>>a; getch; } Contoh-3 /* - */ /* Program for - bilangan ganjil */ /* - */ include include include main { int a; clrscr; fora = 1; a >a; getch; } Contoh-4 /* -*/ /* Program Menampilkan Warna - 1 */ /* -*/ include include main { int a=2, b=1, c=2, d=1, e; clrscr; fore=1; 17>e; e++ { gotoxye, e; textcolore; cprintf"\nwarna ke-%d",e; } textcolor4+BLINK; cprintf"Borland C++"; getche; } Contoh-5 /* -*/ /* Program Menampilkan Warna - 2 */ /* -*/ include include int mainvoid { int i; clrscr; for i=0; i include main { int a, b; clrscr; fora = 1; a include main { int bil; clrscr; for bil = 60; bil >=10; bil++ printf"%d", bil; getch; } Pada pernyataan ini tidak akan berhenti untuk menampilkan bilangan menurun, kesalahan terjadi pada pengubah nilai pencacah, seharusnya penulisan yang benar berupa bil - Akan tetapi yang ditulis adalah bil ++ Oleh karena kondisi bil >= 1 selalu bernilai benar karena bil bernilai 6, maka pernyataan printf"%d", bil; akan terus dijalankan. Jika terjadi hal semacam ini, untuk menghentikan proses yang terus menerus semacam ini denan menekan tombol CTRL – PAUSE atau CTRL – BREAK. Pernyataan goto Penjelasan Pernyataan goto merupakan instruksi untuk mengarahkan eksekusi program ke-pernyataan yang diawali dengan suatu label. Label merupakan suatu pengenal identifier yang diikuti dengan tanda titik dua . Bentuk pemakaian goto sebagai berikut goto label; Contoh Penggunaan goto, dapat dilihat pada program berikut Contoh-7 /* - */ /* Program dengan pernyataan goto */ /* - */ include include include main { int a, b; char lagi; atas clrscr; cout>>"Masukkan Bilangan = "; cin include main { int bil=1; clrscr; whilebil include main { int bil=2; clrscr; whilebil include main { int bil=2; clrscr; do { printf" %d ",bil; bil+=2; } whilebil include main { int bil = 1; clrscr; do { if bil >= 6 break; printf" %d ",bil; } whilebil++; getch; } Contoh-12 /* - */ /* Perulangan FOR dengan break; */ /* - */ include include main { int a=3, b=2, c=1, bil; clrscr; printf"Bil-A Bil-B Bil-C\n"; printf"-"; forbil=1; bil include main { int bil; clrscr; forbil=1; bil include include tukarint x, int y; main { int a, b; a = 88; b = 77; clrscr; cout include include tukarint *x, int *y; main { int a, b; a = 88; b = 77; clrscr; cout include include luasfloat sisi; main { float luas_bs; clrscr; luas_bs = luas cout include include luasfloat sisi; main { float luas_bs, sisi_bs; clrscr; cout>sisi_bs; luas_bs = luassisi_bs; cout include include include main { int i; char nama[5][20]; float nilai1[5]; float nilai2[5]; float hasil[5]; clrscr; fori=1;i>nilai1[i]; cout>nilai2[i]; hasil[i] = nilai1[i] * nilai2[i] * cout include include void main { float nilai[5] = { int i; clrscr; fori=0; i include include include main { int i, j; int data_jual[4][4]; clrscr; fori=1;i>data_jual[i][j]; } } cout include include void main { int i, j; int huruf[8][8] = { {1,1,1,1,1,1,0,0}, {1,1,0,0,0,1,0,0}, {1,1,0,0,0,1,0,0}, {1,1,1,1,1,1,1,0}, {1,1,0,0,0,0,1,0}, {1,1,0,0,0,0,1,0}, {1,1,0,0,0,0,1,0}, {1,1,1,1,1,1,1,0}, }; clrscr; fori=0;i include include define PI define Ln PI*n*n main { clrscr; cout include include define awal { define akhir } define mulai main define cetak cout define masuk cin define hapus clrscr define tahan getch define LS_KUBUS sisi*sisi mulai awal int sisi, ls_kubus; hapus; cetak>sisi; ls_kubus = LS_KUBUS; cetak Pada bentuk penulisan include mempunyai arti yang berbeda, yaitu include "nama_file_header" “Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directory yang sedang aktif dan apa bila tidak ditemukan akan mencari pada directory dimana file header tersebut berada “. include “Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directory yang ada file headernya, kecuali pada directory yang sedang aktif. Pembuatan File Header Penjelasan File Header adalah suatu file dengan akhiran .h . File ini sebenarnya berisikan deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Selain file-file header standar yang disediakan oleh Turbo C, kita dapat juga membuat file header sediri, dengan cara yang sama seperti membuat file editor. Yang harus diperhatikan pada saat menyimpan file header yang telah dibuat harus digunakan akhiran .h . Berikut contoh file header standar yang disediakan oleh Borland C++. /* Types for dealing with time. Copyright c Borland International 1987,1988 All Rights Reserved. */ ifndef __TIME_T define __TIME_T typedef long time_t; endif Berikut kita akan membuat suatu file header sendiri yang akan digunakan pada file editor. Buatlah program file heder dibawah ini, kemudian simpan dengan nama Contoh-3 /* contoh pembuatan file header untuk pengaturan. Copyright c Virusland Corp 2001 All Rights Reserved. */ define awal { define akhir } define mulai main define cetak cout define tampil cprintf define masuk scanf define hapus clrscr define jika if define warna textcolor Buatlah program dibawah ini, kemudian gunakan file header yang sudah anda buat dan simpan dengan nama Contoh-4 /* - */ /* program dengan file header sendiri */ /* - */ include include include include" mulai awal int a, b, c; hapus; warna4; tampil"\nPROGRAM PENJUMLAHAN\n"; cout>a; cout>b; c=a+b; cout include include main { struct { char nim[5]; char nama[15]; float nilai; } mahasiswa; clrscr; cout> cout> cout> clrscr; cout include include main { struct dtmhs { char nim[5]; char nama[15]; }; struct dtnil { float nil1; float nil2; }; struct { struct dtmhs mhs; struct dtnil nil; } nilai; clrscr; //-> masukan data cout> cout> cout> cout> cout menampilkan hasil masukan cout include include main { int i, j=1; struct { char nim[5]; char nama[15]; float nilai; } mhs[5]; clrscr; fori=0; i>mhs[i].nim; cout>mhs[i].nama; cout>mhs[i].nilai; } fori=0; i include include char* ketfloat n; main { int i, j=1, k=1; struct { char nim[5]; char nama[15]; float nilai; } mhs[5]; clrscr; fori=0; i>mhs[i].nim; cout>mhs[i].nama; cout>mhs[i].nilai; cout 65 return 'Lulus'; else return 'Gagal'; } Contoh kasus Buatlah sebuah program menentukan bilangan terbesar dari 3 buah bilangan. Program //- include pragma hdrstop include include //- pragma argsused int mainint argc, char* argv[] { int a,b,c; printf"Masukkan bilangan A = ";scanf"%d",&a; printf"Masukkan bilangan B = ";scanf"%d",&b; printf"Masukkan bilangan C = ";scanf"%d",&c; ifa>=b&&a>=c { printf"Bilangan %d terbesar",a; } else ifb>=a&&b>=c { printf"Bilangan %d terbesar",b; } else { printf"Bilangan %d terbesar",c; } getch; return 0; } //- Contoh kasus Menentukkan nama hari berdasarkan kode hari. Program //- include pragma hdrstop include include //- pragma argsused int mainint argc, char* argv[] int hari; printf"Menentukan nama hari dalam seminggu \n"; printf"1. Ahad 2. Senin 3. Selasa 4. Rabu "; printf"5. Kamis 6. Jum'at 7. Sabtu \n"; printf"Kode hari = ";scanf"%d",&hari; switchhari { case 1 printf"Hari Ahad"; break; case 2 printf"Hari Senin"; break; case 3 printf"Hari Selasa"; break; case 4 printf"Hari Rabu"; break; case 5 printf"Hari Kamis"; break; case 6 printf"Hari Jum'at"; break; case 7 printf"Hari Sabtu"; break; default printf"Kode hari SALAH!"; } getch; return 0; } //- Contoh Kasus Menampilkan deret dari 0 – 20. Program //- include pragma hdrstop include include //- pragma argsused int mainint argc, char* argv[] int i; i=0; whilei pragma hdrstop include include pragma argsused int mainint argc, char* argv[] { int i; i=0; do { printf"%d "; i++; } whilei pragma hdrstop include include //- pragma argsused int mainint argc, char* argv[] { int i; fori=1;i pb printf“pa menunjuk ke memori lebih tinggi dari pb\n”; getch; } P O I N T E R D A N S T R I NG Contoh Program 1 include “ include “ char *nama1 = “SPIDERMAN”; char *nama2 = “GATOTKACA”; int main { char namax; clrscr; puts“SEMULA ”; printf“Saya suka >> %s\n”, nama1; printf“Tapi saya juga suka >> %s\n”, nama2; /* Penukaran string yang ditunjuk oleh pointer nama1 dan nama2 */ printf“SEKARANG ”; printf“Saya suka >> %s\n”, nama1; printf“Dan saya juga masih suka >> %s\n”, nama2; getch; } Contoh Program 2 include void misteri1char *; int main { char string[] = "characters"; printf"String sebelum proses adalah %s", string; misteri1string; printf"String setelah proses adalah %s", string; } void misteri1char *s { while *s != '\0' { if *s >= 'a' && *s pragma hdrstop include include include struct biodata { char nim[11]; char nama[25]; struct { char jalan[20]; char kota[15]; char kodepos[5]; } alamat; struct { int tanggal; int bulan; int tahun; } lahir; }; //- pragma argsused int mainint argc, char* argv[] { struct biodata *mahasiswa; /* Input Biodata Mahasiswa*/ printf"NIM ";scanf"%s",mahasiswa->nim; printf"Nama Mahasiswa ";scanf"%s",mahasiswa->nama; printf"\n"; printf"Alamat\n"; printf"Jalan ";scanf"%s",mahasiswa-> printf"Kota ";scanf"%s",mahasiswa-> printf"Kode Pos ";scanf"%s",mahasiswa-> printf"\n"; printf"Lahir\n"; printf"Tanggalxx ";scanf"%i",&mahasiswa-> printf"Bulanxx ";scanf"%i",&mahasiswa-> printf"Tahunxxxx ";scanf"%i",&mahasiswa-> printf"\n\n"; /* Output Biodata Mahasiswa*/ printf"NIM %s\n",mahasiswa->nim; printf"Nama %s\n",mahasiswa->nama; printf"Alamat Jl. %s %s %s\n",mahasiswa-> mahasiswa-> mahasiswa-> printf"Tanggal Lahir %i - %i - %i \n",mahasiswa-> mahasiswa-> getch; return 0; } //-
Suatusenyawa X yang belum diketahui memiliki rumus molekul C 4 H 8 O 2 dan memiliki gugus C=O (diketahui dari data IR). Berikut ini spektra H-NMR nya: (a) Langkah pertama terlihat bahwa terdapat 3 jenis puncak, maka terdapat 3 jenis proton. (b) Jumlah proton masing-masing: sinyal A : 15 15 + 14 + 11 × 8 = 3 proton.
Data adalah sebuah dokumen atau catatan tentang informasi seseorang atau sesuatu. Keberadaan data belakangan ini menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Hal ini tak lepas ada banyaknya kasus tentang pemalsuan data, penipuan data, sampai penyalahgunaan data yang banyak merugikan masyarakat. Bila Sedulur telaah, dengan adanya data dalam kehidupan sehari-hari, maka kita bisa melakukan banyak hal yang dimulai dengan memanfaatkan data. Pengolahan data tersebut nantinya bisa memberikan banyak informasi baru yang bermanfaat untuk masyarakat secara luas. Namun sudahkah Sedulur mengetahui pengertian dan fungsi data adalah untuk apa? Mari simak artikel berikut yang akan membahasnya secara lengkap. BACA JUGA Apa itu Coding Pengertian, Fungsi & Cara Belajar untuk Pemula Apa itu data? Unsplash Data merupakan kata yang berasal dari Bahasa Latin, yaitu Datum. Kata tersebut memiliki makna sesuatu yang diberikan. Dengan begitu data bisa dianggap sebagai hasil dari pengukuran atau pengamatan pada suatu variabel yang diartikan dalam bentuk angka, simbol, kata, sampai warna. Dilansir dari laman Gramedia, data adalah sekumpulan keterangan atau fakta yang dibuat dengan kata, kalimat, simbol, angka dan keterangan lainnya. Data sendiri didapatkan dengan melakukan pengamatan pada sumber yang sudah ditentukan sehingga bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang direkap dalam bentuk data. Pengertian data memang cukup luas dan bisa ditafsirkan dengan beberapa sudut pandang. Namun, ada beberapa ahli yang mencoba mengerucutkan tentang apa arti dari data yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini data adalah menurut para ahli. 1. Menurut Arikunto Suharsimi Data dijelaskan sebagai serangkaian fakta dan angka yang digunakan sbeagai bahan menyusun informasi secara lengkap. 2. Menurut Nuzulla Agustina. Data adalah informasi mengenai suatu hal yang sudah sering terjadi dan berbentuk berupa angka, fakta, gambar, tabel grafik, kata, simbol, huruf dan keterangan lain yang mengeskpresikan pemikiran atau situasi pada objek tersebut. 3. Menurut Slamet Riyadi Data merupakan sekumpulan informasi yang didapat berdasarkan pengamatan pada sesuatu sehingga mendapatkan informasi berupa angka atau simbol. 4. Menurut Kuswandi dan E. Mutiara Pengertian data menurut Kuswandi dan E. Mutiara adalah sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat berupa simbol, angka, dan juga properti. Berdasarkan berbagai macam pendapat di atas, maka bisa disimpulkan bahwa data adalah kumpulan fakta atau informasi yang didapatkan dalam periode waktu tertentu yang ditunjukkan dengan angka, huruf, kata sampai gambar. BACA JUGA Variabel Penelitian Pengertian, Jenis dan Contohnya Progres ID Data sendiri bisa memiliki beberapa bentuk seperti basis data, sumber data sampai yang belakang ini kerap dibicarakan yaitu big data. Data-data tersebut memiliki makna dan tujuannya sendiri-sendiri. Namun, pada dasarnya data tersebut merupakan informasi mentah yang perlu diolah oleh para analis atau peneliti untuk bisa memberikan manfaat ke depannya. 1. Basis data Data satu ini biasanya banyak digunakan dalam dunia IT khususnya untuk keperluan coding dengan istilah nama adalah database atau basis data. Basis data adalah kumpulan informasi berupa data yang telah dikelola sedemikian rupa dengan berbagai macam ketentuan yang saling berhubungan. Pengelolaan data sehingga menciptakan basis daa ini berguna untuk mencari, menyimpan, sampai membuang informasi yang ada pada sebuah sistem. Basis data sendiri banyak digunakan dalam berbagai macam media elektronik sehingga bentuknya tidak dapat dilihat secara visual atau fisik. 2. Sumber data Jenis data selanjutnya adalah sumber data. Melihat namanya saja kita bisa mengetahui bahwa ini adalah tempat dimana data atau informasi didapat. Namun, bila didefinisikan secara akademis, menurut laman resmi Universitas Negeri Yogyakarta, sumber data adalah subjek penelitian dimana informasi menempel atau dihasilkan. Sumber data ini bisa memiliki berbagai macam bentuk seperti benda diam, benda bergerak, manusia, tempat dan berbagai hal lainnya. Dalam mencari sumber data ini, ada beberapa metode yang digunakan. Metode ini membedakan berapa banyak data yang didapat hingga untuk tujuan apa data tersebut akan digunakan. Misal, dalam penelitian dengan menggunakan teknik observasi, maka sumber data yang diperoleh bisa berupa gerak, benda atau proses sesuatu. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati setiap kegiatan subjek atau sumber data dalam periode waktu tertentu. Sementara itu, ada juga penelitian observasi yang menggunakan sumber data seperti dokumen atau papper. Teknik analisa dokumen ini biasanya memanfaatkan informasi atau data yang sudah ada atau sudah direkap dalam penelitian sebelumnya. BACA JUGA Cara Membuat Kuesioner dengan Google Form untuk Penelitian 3. Big data Teknologi ID Selanjutnya adalah big data. Jenis data ini merupakan salah satu istilah yang belum lama ini banyak digunakan warganet untuk merujuk beberapa data rahasia yang dimiliki pemerintah. Namun, apa sebenarnya definisi dari jenis data ini? Big data adalah istilah yang digunakan para ahli analitik untuk menggambarkan sebuah data yang memiliki volume informasi yang sangat besar. Big data biasanya digunakan dalam berbagai macam software perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola banyak jenis informasi. Contoh penggunaan big data dapat dilihat saat menerapkan sistem MySQL, PostGre, MariaDB, dan software lainnya di dalam sebuah perusahaan atau pemerintahan. Selain jenis data di atas, ada beberapa jenis lain yang dibedakan berdasarkan sifat dan cara mendapatkanya. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 4. Berdasar sifat Jika data dilihat berdasarkan sifatnya, maka ada dua jenis data yang bisa kita dapatkan yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang didapatkan dengan survey langsung kepada sumber data. Bentuk data ini berbentuk angka yang menunjukkan informasi dari subjek. Misalnya, informasi tentang umur, tinggi badan, atau suhu badan seseorang. Sementara itu, data kualitatif adalah informasi tentang sumber data yang dijelaskan menggunakan kata atau kalimat. Jenis data ini biasanya digunakan untuk menilai suatu hal yang susah dideskripsikan menggunakan angka. Misalnya kuesioner mengenai kepuasan pelanggan atau kualitas pelayanan lembaga masyarakat. 5. Berdasarkan cara mendapatkan Jenis data yang terakhir adalah data yang dilihat dari cara mendapatkannya. Jenis data ini bisa dilihat menggunakan dua cara yaitu cara pencarian data primer dan sekunder. Berdasarkan cara pencarian data primer, maka seorang peneliti perlu melakukan observasi secara langsung dari sumber atau subjek penelitian. Contoh data adalah hasil survey, hasil wawancara, dan hasil kuesioner. Tiga pencarian itu biasanya menggunakan form kuesioner. Kuisioner sendiri adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai untuk memeroleh informasi dari responden terkait laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Sementara untuk teknik sekunder, peneliti bisa mendapatkan data tersebut dari sumber atau media lain yang sudah pernah ada sebelumnya. Sehingga para peneliti tidak perlu terjun langsung ke lapangan untuk mendapatan informasi yang dibutuhkan. Contoh data sekunder adalah riwayat penyakit pasien atau informasi sensus penduduk. BACA JUGA Contoh Hipotesis Penelitian Beserta Pengertian dan Jenisnya Fungsi data Unsplash Adanya data bisa sangat bermanfaat untuk berbagai macam kegiatan manusia sehari-hari. Data juga memiliki tujuan untuk bisa memudahkan segala macam masalah. Berikut ini beberapa fungsi data yang bisa Sedulur ketahui. Acuan kegiatan Fungsi data yang pertama yaitu sebagai salah satu acuan kegiatan. Hal tersebut berarti dengan adanya data dapat digunakan sebagai acuan ataupun tolok ukur untuk membuat sebuah kegiatan tertentu yang kita inginkan. Misal, dengan memiliki data pengunjung Candi Borobudur saat acara pelepasan lentera di malam Waisak maka bisa dibuat Festival Lentera yang diadakan disekitar candi. Hal ini bisa mengakomodasi wisatawan dan juga meningkatkan ekonomi dari pengelola candi. Dasar perencanaan Sebuah data bisa kita gunakan sebagai sebuah perencanaan. Sebab, dalam membuat sebuah perencanaan sangat penting untuk menggunakan parameter yang akurat. Sedangkan data itulah yang bisa digunakan sebagai salah satu parameter sekaligus sebagai acuan dalam membuat suatu perencanaan. Tidak hanya itu saja, data juga bisa digunakan sebagai bahan perkiraan keadaan atau situasi di waktu yang akan datang. Dengan melihat data tersebut, maka sebuah perencanaan akan lebih matang dan terarah. Sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang tepat dan optimal. Manfaat data Unsplash Mengetahui fungsi data maka kita juga bisa mendapatkan manfaat dari data tersebut. Manfaat dari data memang sudah jelas untuk memudahkan dan memecahkan segala macam permasalahan manusia. Namun, apakah hanya itu saja? Berikut ini dua manfaat data yang paling bisa dirasakan. Alat pengambil keputusan Data bisa bermanfaat untuk membuat suatu keputusan. Dari adanya data yang ada, seseorang bisa membuat keputusan terbaik pada suatu permasalahan yang ada. Dengan begitu, seseorang akan dengan lebih mudah menentukan keputusan berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Misal, dengan adanya data berupa nilai kerugian perusahaan dalam setahun akibat pemborosan dipembelian bahan baku. Maka pemilik perushaaan bisa mengambil keputusan untuk mengurangi jenis menu sehingga bahan baku yang dibeli tidak terlalu banyak. Bahan evaluasi Data juga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi. Misalnya saja, dalam sebuah lembaga ataupun organisasi tertentu, pasti akan membutuhkan evaluasi dalam rangka meningkatkan kualitasnya. Evaluasi menggunakan data menjadi hal yang penting karena setiap bahan evaluasi bisa dilihat dengan jelas dan tidak ada yang terlewat. Contoh evaluasi dengan menggunakan data adalah mengurangi jumlah pembelian barang yang tidak diperlukan atau barang-barang tersier dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu seseorang bisa mengalokasikan pendapatannya ke tabungan. Demikian tadi penjelasan lengkap tentang data adalah apa. Bila melihat penjelasan di atas, maka Sedulur pasti setuju jika data merupakan informasi yang sangat penting dan bisa memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya sebuah data juga harus diperhatikan karena data bisa sangat rentang disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga perlu dikelola secara baik. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!  Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
\n \nfungsi yang paling umum digunakan dalam menampilkan data adalah
Bahasaquery (query language) adalah bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query pada basis data. Contoh penggunaan bahasa query adalah: SELECT ALL WHERE buku=”komputer” AND tahun Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Apa itu Visualisasi Data? Ini Pengertian dan 4 Fungsi Utamanya! Apa itu Visualisasi Data? Ini Pengertian dan 4 Fungsi Utamanya! Perlu Anda ketahui bahwa visualisasi data atau data visualization adalah suatu hal yang sangat penting untuk perkembangan bisnis. Laman resmi Wyzowl menjelaskan bahwa sebanyak 80% lebih orang lebih mudah dalam memahami sesuatu secara visual. Seperti yang telah kita ketahui bersama, data adalah dasar yang berharga dalam mengambil keputusan. Agar bisa lebih mudah dipahami, maka digunakanlah visualisasi data. Lalu, apa itu visualisasi data? Kenapa menjadi sangat penting? Tenang, karena kami sudah menyiapkan jawabannya pada artikel tentang visualisasi data di bawah ini. Pengertian Data Visualization Berdasarkan laman Tableau, visualisasi data atau data visualization adalah gambaran dalam bentuk visual atau grafis dari informasi dan juga data. Artinya, visualisasi data akan mengubah sekumpulan data menjadi hal yang lebih sederhana untuk bisa ditampilkan. Dengan adanya elemen visual ini, maka pembaca nantinya akan lebih mudah memahami outliers, tren dan juga pola dalam suatu data. Dalam dunia bisnis, visualisasi data akan memungkinkan para pembuat keputusan untuk bisa melihat analitik yang disajikan secara visual. Sehingga, mereka akan lebih mudah dalam memahami konsep yang sulit atau melakukan identifikasi pola baru. Hal ini juga akan membuat pengambilan keputusan menjadi lebih tepat dan mudah. Baca juga Apa itu Data Wrangling? Ini Pengertian dan 6 Langkah Mudah dalam Melakukannya Fungsi Data Visualization 1. Mempermudah Komunikasi Salah satu fungsi dari visualisasi data adalah agar bisa menghadirkan kemudahan komunikasi antar para stakeholder. Visualisasi data ini akan memberikan informasi penting bagi kemajuan bisnis. Pihak pengambil keputusan dalam suatu perusahaan bisa secara mudah melihat dan juga memahami hasil kerja perusahaan dengan berdasarkan variabel yang dimiliki. Tentunya orang awam akan merasa kesulitan dalam membaca cata yang mentah atau dalam bentuk tulisan saja, khususnya para pemimpin perusahaan agar bisa mengetahui maksudnya. 2. Mempercepat Pengambilan Keputusan Manfaat lain dari komunikasi yang lebih jelas adalah proses pengambilan keputusan menjadi kian efektif. Untuk itu, visualisasi data berperan penting agar pengambil keputusan bisa secara cepat memahami data tersebut secara baik dan bisa cepat dalam mengambil keputusan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa memahami data dan juga permasalahan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan pun akan semakin panjang. 3. Memperkaya Perspektif Tim Saat sebuah data dan juga informasi bisa lebih mudah dicerna oleh banyak orang, maka mereka pun akan lebih mudah untuk memperoleh ide dari berbagai perspektif anggota. Bila dalam satu tm hanya ada beberapa orang saja yang mengerti data teknis, maka orang lain akan merasa kesulitan untuk memahaminya dan menjadi ragu untuk memberikan pendapat. 4. Mengidentifikasi Masalah Fungsi terakhir dari visualisasi data adalah sebagai upaya mengidentifikasi masalah. Data yang sudah disajikan ini bisa menjadi informasi yang lebih mudah untuk dicerna, karena akan bisa menghadirkan beberapa insight penting, termasuk potensi isu, tren, atau pola tertentu. Tentunya hal ini akan membantu perusahaan agar bisa melakukan antisipasi dan juga mengatasi masalah yang bisa merugikan bisnis. Baca juga Pengertian Data Governance, Pengolahan Data untuk Tingkatkan Kualitas Bisnis Tipe Visualisasi Data Dengan banyaknya tujuan dan juga variabel yang diperlukan dalam menghasilkan sebuah data, maka ada berbagai macam visualisasi yang bisa dihasilkan. Dilansir dari laman Klipfolio, setidaknya ada lima jenis visualisasi data yang banyak digunakan, yaitu 1. Temporal Visualisasi data temporal adalah jenis yang paling banyak digunakan. Jenis ini umumnya cocok dalam menampilkan hasil dan juga rangkaian data dalam bentuk linear atau satu dimensi. Ciri yang paling utama dari jenis visualisasi ini adalah dalam bentuk garis, yang bermula dan berakhir pada titik tertentu. Garis ini bisa berdiri sendiri ataupun bersinggungan dengan garis lain. Contoh sederhana dari jenis visualisasi data ini adalah timeline, scatter plot, data time series, serta diagram garis. 2. Hierarki Jenis visualisasi data yang selanjutnya adalah hierarki. Jenis ini banyak digunakan dalam menampilkan hubungan antar satu kelompok ke kelompok lain yang jauh lebih besar. Visualisasi seperti ini sangat pas dalam menampilkan berbagai data baru yang berasal dari suatu penyebab. Salah satu penggunaannya yang paling umum adalah diagram pohon. 3. Network Kumpulan data ataupun dataset pada dasarnya bisa saling berpengaruh antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, penggunaan network di dalam visualisasi data bertujuan untuk memudahkan hubungan antar dataset tersebut. Salah satu contoh yang paling banyak digunakan adalah word cloud dan juga node-link diagram. 4. Multidimensi Sama seperti namanya, jenis visualisasi ini sangat pas untuk menggambarkan data yang mempunyai banyak dimensi ataupun variabel. Dengan banyaknya dataset yang ditampilkan, umumnya visualisasi ini akan lebih menarik dan lebih mencolok agar bisa lebih mudah untuk dipahami. Salah satu contoh visualisasi data ini adalah pie chart, histogram, dan juga stacked-bar. 5. Geospasial Jenis visualisasi data ini akan menggambarkan bentuk nyata dari sebuah benda ataupun ruangan yang mempunyai data untuk bisa ditampilkan. Biasanya, visualisasi geospasial ini kerap digunakan agar bisa menampilkan penetrasi penjualan dalam suatu wilayah, peta perkembangan bisnis, sampai menampilkan flow dalam sebuah UX. Contoh sederhana dari visualisasi geospasial adalah heatmap dan juga kartograf. Baca juga Proses Bisnis Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contohnya Penutup Demikianlah penjelasan singkat dari kami tentang visualisasi data. Dari mulai pengertian, fungsi, hingga berbagai jenisnya. Visualisasi data ini juga bisa digunakan dalam menampilkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Namun, hal yang lebih penting untuk menjaga keuangan perusahaan, adalah mengelola keuangan perusahaan. Nah, agar lebih mudah dalam mengelola keuangan perusahaan, lebihbaik Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Kenapa? Karena dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan di mana saja dan kapan saja Anda butuhkan. Lebih dari itu, aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur bisnis terlengkap yang akan memudahkan Anda dalam mengelola bisnis. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis. Masih ragu? Silahkan buktikan sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 7 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link Berikutadalah beberapa fungsi yang paling umum yang akan digunakan. a. SUM: Fungsi ini menambahkan semua nilai dari sel-sel dalam argumen. b. AVERAGE: Fungsi ini menentukan nilai rata-rata yang ada dalam argumen, dengan cara menghitung jumlah dari sel-sel kemudian membagi nilai tersebut dengan jumlah sel dalam argumen. Macam-macam fungsi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Kategori fungsi yang disediakan antara lain Fungsi Financial. Untuk mengolah data keuangan Fungsi Date & Time. Untuk mengolah data tanggal dan waktu. Fungsi Math & Trig, untuk mengolah data matematika dan trigonometri. Fungsi Statistical, untuk mengolah data statistik. Fungsi Lookup dan Reference, untuk mengolah data berdasarkan tabel & data referensi. Fungsi Database, untuk mengolah database. Fungsi Text, untuk memanipulasi teks. Fungsi Logical, untuk pengolahan data yang memerlukan pilihan pilihan logika. Fungsi Information, untuk mendapatkan informasi pada sel atau range. Fungsi Engineering, untuk pengolahan data teknik. Masing-masing kategori fungsi terdiri atas beberapa fungsi yang berbeda satu sama lain. Berikut ini penjelasan dari beberapa fungsi yang sering digunakan pada Microsoft Excel 1. SUM – Digunakan untuk menghitung jumlah data Bentuk penulisan fungsi SUM adalah ” =Sumangka1;angka2;… ” Contoh =Sum 3;10;1 => hasilnya 14 Jika Sum untuk menjumlah sel ” =SUMSel1;Sel2;… ” Contoh =SUMA1;B6;C8 Jika Sum untuk menjumlah range ” =SUMrange ” Contoh =SUMA1A5 => menjumlahkan Range A1 sampai A5 2. AVERAGE – Digunakan untuk menghitung rerata/ rata-rata. Bentuk penulisannya adalah ” =AVERAGEnilai1;nilai2;… ” Contoh =AVERAGE2;4;3 => hasilnya adalah 3 =AVERAGEA1A5 => mencari nilai rata-rata dari isi sel A1 sampai A5 3. MAX – Digunakan untuk mencari nilai maksimal dari satu set data Bentuk penulisannya adalah ” =MAXnilai1;nilai2;… ” Contoh =MAX2;4;10;6;8 => hasilnya adalah 10 =MAXA1A5 => akan mencari nilai maksimal dari A1 sampai A5 4. MIN – Digunakan untuk mencari nilai minimal dari satu set data Bentuk penulisannya adalah ” =Minnilai1;nilai2;… ” Contoh =MIN2;4;10;6;8 => hasilnya adalah 2 =MINA1A5 => akan mencari nilai minimal dari A1 sampai A5 5. COUNT – Digunakan untuk menghitung berapa buah argumen yang berisi data numerik Bentuk penulisannya adalah ” =COUNTargumen1;argumen2;… ” Contoh =COUNT2;”A”;”B”;5;7 => Hasilnya adalah 3 Fungsi Logika dalam Microsoft Excel 1. NOT – Jika nilai argumen logika nya TRUE maka hasilnya akan bernilai NOT. Demikian juga sebaliknya. Bentuk penulisannya ” =NOTnilai logika ” Contoh =NOT4>5 => hasilnya adalah TRUE 2. AND – Dipakai untuk menggabungkan nilai logika dari beberapa nilai logika menjadi satu nilai logika baru. Hasilnya akan bernilai TRUE bila seluruh logika yang digabungkan bernilai TRUE. Bentuk penulisannya adalah ” =ANDlogika1;logika2;… ” Contoh =AND5>1;3 akan bernilai TRUE 3. OR – Sama dengan logika And namun, untuk logika Or hasilnya akan bernilai TRUE jika salah satu nilai logika yang digunakan bernilai TRUE. Akan bernilai False bila tidak ada nilai logika yang bernilai TRUE. Bentuk penulisannya adalah ” =ORlogika1;logika2;… ” Contoh =OR5>1;9 bernilai TRUE =OR5 bernilai FALSE 4. IF – fungsi logika untuk memilih satu dari dua nilai berdasar pengujian logika. Bentuk penulisannya ” =IFUjiLogika;nilaiJikaBenar;NilaiJikaSalah ” Contoh =IFE4>80;”Lulus”;”Gagal” maka hasilnya “Lulus” jika E4>80, jika E4 kurang dari 80 maka hasilnya “Gagal”. Fungsi Pencarian dan Referensi dalam Microsoft Excel 1. VLOOKUP – Fungsi Vlookup digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi yang ditentukan berdasarkan no kolom data tersusun secara vertikal. Bentuk Penulisan =VLOOKUPKriteria;Tabel_Rujukan;No_Kolom_Tabel_Rujukan;Rangelookup Contoh =VLOOKUPC3;$F$3$G$7;2;TRUE =VLOOKUPC3;TABEL1;2;1 2. HLOOKUP – Fungsi Hlookup digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi yang ditentukan berdasarkan no baris data tersusun secara horizontal. Bentuk Penulisan =HLOOKUPKriteria;Tabel_Rujukan;No_Baris_Tabel_Rujukan;Rangelookup Contoh =HLOOKUPC3;$F$3$I$4;1;FALSE. =HLOOKUPC3;TABEL2;1;0. Post navigation Didalam dunia bahasa pemrograman sendiri, banyak sekali jenis fungsi, library, dan metode pengembangan yang digunakan. Salah satu fungsi yang paling umum dan sering diaplikasikan ke dalam source code adalah CRUD.. Istilah tersebut tentunya sudah tidak asing bagi kalangan pengembang, khususnya back end developer. Biasanya, CRUD banyak
Lesson 16 Fungsi /en/tr_id-excel-2016/referensi-sel-relatif-dan-mutlak/content/ Pendahuluan Function adalah rumus yang telah ditetapkan untuk melakukan perhitungan dengan menggunakan nilai-nilai tertentu dalam urutan tertentu. Excel mencakup banyak fungsi umum yang dapat digunakan agar cepat mendapatkan jumlah, rata-rata, perhitungan, nilai maksimum, dan nilai minimum pada berbagai sel. Untuk menggunakan Function dengan benar, Anda harus memahami bagian-bagian yang berbeda dari Function dan cara membuat argumen untuk menghitung nilai-nilai dan referensi sel. Opsional Unduhlah workbook praktek kita. Tonton video di bawah untuk mempelajari lebih lanjut tentang bekerja dengan Function. Bagian-bagian dari Function Dalam rangka bekerja dengan cara yang benar, Function harus ditulis dengan cara tertentu, yang disebut sintaks. Sintaks dasar untuk Function adalah tanda sama dengan =, nama Function SUM, misalnya, dan satu atau lebih argumen. Argumen berisi informasi yang Anda ingin hitung. Fungsi dalam contoh di bawah ini akan menambah nilai dari rentang sel A1A20. Bekerja dengan argumen Argumen dapat merujuk pada sel-sel individu atau rentang sel, dan harus ditutup dengan tanda kurung. Anda dapat menyertakan satu argumen atau beberapa argumen, tergantung pada sintaks yang diperlukan untuk Function. Misalnya, Function = AVERAGE B1 B9 akan menghitung rata-rata nilai dalam rentang sel B1 B9. Function ini hanya berisi satu argumen. Beberapa argumen harus dipisahkan dengan koma. Misalnya, Function = SUM A1 A3, C1 C2, E1 akan menambah nilai-nilai semua sel dalam tiga argumen. Membuat Function Ada berbagai Function yang tersedia di Excel. Berikut adalah beberapa Function yang paling umum yang akan Anda gunakan SUM Function ini menambahkan semua nilai dari sel-sel dalam Function ini menentukan nilai rata-rata yang ada dalam argumen. Ini menghitung jumlah dari sel-sel dan kemudian membagi nilai tersebut dengan jumlah sel dalam Function ini menghitung jumlah sel dengan data numerik dalam argumen. Function ini berguna untuk menghitung nilai dalam rentang beberapa sel dengan Fungsi ini menentukan nilai sel tertinggi yang ada dalam Fungsi ini menentukan nilai sel terendah yang ada dalam argumen. Membuat fungsi menggunakan perintah AutoSum Perintah AutoSum memungkinkan Anda secara otomatis memasukkan fungsi yang paling umum ke dalam rumus, termasuk SUM, AVERAGE, COUNT, MIN, dan MAX. Pada contoh di bawah, kita akan menggunakan fungsi SUM untuk menghitung total biaya daftar barang yang baru saja dipesan. Pilih sel yang akan berisi fungsi. Dalam contoh kita, kita akan pilih sel kelompok Editing pada tab Home, klik tanda panah di sebelah perintah AutoSum. Selanjutnya, pilih fungsi yang diinginkan dari menu drop-down. Dalam contoh kita, kita akan pilih akan menempatkan fungsi dalam sel dan secara otomatis memilih rentang sel untuk argumen. Dalam contoh kita, sel-sel D3 D12 yang dipilih secara otomatis; nilai-nilai mereka akan ditambahkan untuk menghitung biaya total. Jika Excel memilih rentang sel yang salah, Anda dapat memasukkan sel yang diinginkan ke argumen secara Enter pada keyboard Anda. Function akan dihitung, dan hasilnya akan muncul dalam sel. Dalam contoh ini, jumlah dari D3 D12 adalah $ 765,29. Perintah AutoSum juga dapat diakses dari tab Formulas pada Ribbon. Memasukkan function secara manual Jika Anda sudah tahu nama function, Anda dapat dengan mudah mengetiknya sendiri. Pada contoh di bawah penghitungan penjualan kue, kita akan menggunakan function AVERAGE untuk menghitung rata-rata jumlah unit yang terjual oleh masing-masing troop pasukan. Pilih sel yang akan berisi function. Dalam contoh kita, kita akan pilih sel tanda sama dengan =, dan masukkan nama function yang diinginkan. Anda juga dapat memilih function yang diinginkan dari daftar function yang disarankan, yang muncul di bawah sel saat Anda mengetik. Dalam contoh kita, kita akan ketik = rentang sel untuk argumen di dalam tanda kurung. Dalam contoh kita, kita akan ketik C3 C9. Formula ini akan menambah nilai-nilai sel C3 C9, kemudian membagi nilai tersebut dengan jumlah total nilai yang ada dalam Enter pada keyboard Anda. Function akan dihitung, dan hasilnya akan muncul dalam sel. Dalam contoh kita, rata-rata jumlah unit yang terjual oleh setiap pasukan adalah 849. Excel tidak selalu memberitahu jika rumus Anda memiliki kesalahan, jadi terserah kepada Anda untuk memeriksa semua formula tersebut. Untuk mempelajari bagaimana melakukannya, baca periksa dua kali formula Anda pelajaran dari tutorial Rumus Excel kami. Perpustakaan Functioin Sementara ada ratusan function dalam Excel, yang Anda akan gunakan sebagian besar tergantung pada jenis data dan isi buku kerja Anda. Tidak perlu untuk mempelajari setiap function, tetapi menjelajahi beberapa jenis function akan membantu Anda ketika Anda membuat proyek baru. Anda bahkan dapat menggunakan Library pada tab Formula untuk menelusuri function berdasarkan kategori, seperti Financial, Logical, Text, dan Date & Time. Untuk mengakses Function Library, pilih tab Formulas pada Ribbon. Carilah kelompok Function Library. Klik tombol interaktif di bawah ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai jenis function pada Excel. Insert Function Jika Anda mengalami kesulitan menemukan fungsi yang tepat, perintah Insert Function memungkinkan Anda untuk mencari fungsi menggunakan kata AutoSum Perintah AutoSum memungkinkan Anda secara otomatis mengembalikan hasil untuk function umum, seperti SUM, AVERAGE, dan Used Perintah Recently Used memberikan Anda akses ke function yang baru saja Anda Kategori Financial berisi function untuk perhitungan keuangan seperti menentukan pembayaran PMT atau tingkat suku bunga untuk pinjaman RATE.Logical Function dalam kategori Logical untuk nilai atau kondisi. Sebagai contoh, jika pesanan lebih dari $50, tambahkan $4,99 untuk pengiriman; jika lebih dari $100, jangan dikenakan biaya pengiriman IF.Text Kategori Text berisi fufunction yang mengolah teks di dalam argumen untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti mengubah teks menjadi huruf kecil LOWER atau mengganti teks REPLACE.Date and Time Kategori Date and Time berisi function yang mengelola tanggal dan waktu dan akan mengembalikan hasil seperti tanggal dan waktu NOW atau detik SECOND.Lookup and Reference Kategori Lookup and Reference berisi function yang akan mengembalikan hasil dalam menemukan dan mereferensikan informasi. Misalnya, Anda dapat menambahkan hyperlink ke sel HYPERLINK atau mengembalikan nilai dari baris tertentu dan persimpangan kolom INDEX.Math and Trig Kategori Math and Trig termasuk function untuk argumen numerik. Misalnya, Anda bisa membulatkan nilai ROUND, menemukan nilai Pi PI, perkalian PRODUCT, dan subtotal SUBTOTAL.More Functions More Functions berisi fungsi tambahan di bawah kategori untuk statistik, Engineering, Cube, Information, dan Compatibility. Memasukkan function dari Function Library Pada contoh di bawah, kita akan menggunakan function COUNTA untuk menghitung jumlah total item di kolom Item. Tidak seperti COUNT, COUNTA dapat digunakan untuk menghitung sel yang berisi data apapun, bukan hanya data angka. Pilih sel yang akan berisi function. Dalam contoh kita, kita akan pilih sel tab Formula pada Ribbon untuk mengakses Function kelompok Function Library, pilih kategori function yang diinginkan. Dalam contoh kita, kita akan memilih More Functions, kemudian arahkan mouse pada function yang diinginkan dari menu drop-down. Dalam contoh kita, kita akan memilih fungsi COUNTA, yang akan menghitung jumlah sel di kolom Item yang tidak dialog Function Arguments akan muncul. Pilih kolom Value1, kemudian masukkan atau pilih sel yang diinginkan. Dalam contoh kita, kita akan masukan rentang sel A3 A12. Anda dapat terus menambahkan argumen di bidang Value2, tetapi dalam kasus ini, kita hanya ingin menghitung jumlah sel-sel di rentang sel A3 Anda puas, klik akan dihitung, dan hasilnya akan muncul dalam sel. Dalam contoh kita, hasilnya menunjukkan bahwa total 10 item yang dipesan. Perintah Insert Function Sementara Function Library adalah tempat yang bagus untuk menelisik function, kadang-kadang Anda dapat memilih untuk mencari salah satunya. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan perintah Insert diperlukan beberapa trial and error tergantung pada jenis function yang Anda cari; Namun, dengan praktek, perintah Insert Function dapat menjadi cara yang ampuh untuk menemukan function dengan cepat. Menggunakan perintah Insert Function Pada contoh di bawah, kita ingin mencari function yang akan menghitung jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk menerima item setelah dipesan. Kami akan menggunakan tanggal di kolom E dan F untuk menghitung waktu pengiriman di kolom G. Pilih sel yang akan berisi function. Dalam contoh kita, kita akan pilih sel tab Formulas pada Ribbon, kemudian klik perintah Insert dialog Insert Function akan beberapa kata kunci yang menjelaskan fungsi perhitungan yang Anda ingin lakukan, kemudian klik Go. Dalam contoh kita, kita akan ketik count days, tetapi Anda juga dapat mencari dengan memilih kategori dari daftar hasilnya agar menemukan function yang diinginkan, lalu klik OK. Dalam contoh kita, kita akan memilih NETWORKDAYS, yang akan menghitung jumlah hari kerja antara tanggal pemesanan dan tanggal dialog Function Arguments akan muncul. Dari sini, Anda dapat masuk atau memilih sel yang akan membentuk argumen dalam function. Dalam contoh kita, kita akan masukkan E3 di bidang Start_date, dan F3 di bidang Anda puas, klik akan dihitung, dan hasilnya akan muncul dalam sel. Dalam contoh kita, hasilnya menunjukkan bahwa dibutuhkan empat hari kerja untuk menerima pesanan. Seperti formula, function dapat disalin ke sel yang berdekatan. Cukup pilih sel yang berisi function, kemudian klik dan tarik fill handle pada sel-sel Anda ingin isi. Function akan disalin, dan nilai untuk sel-sel tersebut akan dihitung relatif terhadap baris atau kolomnya. Untuk mempelajari lebih lanjut Jika Anda merasa nyaman dengan Function dasar, Anda mungkin ingin mencoba yang lebih canggih seperti VLOOKUP. Lihat artikel kami tentang Cara Menggunakan Function VLOOKUP Excel untuk informasi lebih lanjut. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bekerja dengan function, kunjungi tutorialRumus Excel. Tantangan! Buka workbook praktek tab Tantangan di kiri bawah buku F3 sel, masukan function untuk menghitung rata-rata dari empat nilai di sel B3 fill handle untuk menyalin function Anda pada sel F3 ke sel F4 sel B18, gunakan AutoSum untuk menyisipkan function yang menghitung nilai terendah di sel B3 sel B19, gunakan Function Library untuk menyisipkan function yang menghitung median dari skor sel B3 Anda dapat menemukan function median dengan pergi ke More Functions> sel B20, buatlah function untuk menghitung skor tertinggi di sel B3 sel B18B20, kemudian gunakan fill handle untuk menyalin semua tiga function yang baru saja dibuat pada sel C18 selesai, buku kerja Anda akan terlihat seperti ini /en/tr_id-excel-2016/tips-sederhana-bekerja-dengan-data/content/
2 Numeric Function, digunakan untuk memperoses data numerik. 3. Date Fuction, digunakan untuk memperoses data tanggal. 4. Convension Function, digunakan untuk melakukan konversi data. 5. General Function, merupakan fungsi yang bisa digunakan untuk memperoses semua. Kegiatan Praktikum: Untuk lebih memahami fungsi-fungsi SQL, berikut ini adalah
Halo Sahabat programmer hari ini kita akan membahas tentang fungsi atau function di dalam mysql. Ada banyak fungsi di mysql namun kali ini kita akan fokus pada lima function yang mungkin akan sering digunakan saat kita mengelolah data di database mysql yaitu fungsi max, min, count, avg dan sum. Apa peran dari fungsi-fungsi tersebut dan bagaimana menggunakannya? mari simak pembahasan berikut Pengertian Fungsi function Fungsi function atau kata lainnya method merupakan suatu sub program yang diperuntukan untuk mengerjakan suatu perintah tertentu sesuai dengan fungsi method itu sendiri. Didalam mysql sudah terdapat beberapa fungsi default yang dapat digunakan untuk mengerjakan tugas tertentu. Misalnya untuk mencari nilai minimal, menghitung rata-rata dan menjumlahkan suatu nilai. Baca juga Operator Like di mysql Dengan menggunakan fungsi tentu saja pekerjaan untuk mengelolah dan analisis data menjadi lebih mudah dan akurat. Penggunaanya pun tidaklah sulit bagi pemula perlu untuk menguasai function di mysql ini, Sebagai dasar untuk mengembangkan aplikasi web menggunakan database mysql. Di mysql terdapat beberpa fungsi yang akan sering kita gunakan. Fungsi-fungsi ini mempunyai kegunaannya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasannya Fungsi Count Fungsi count berfungsi untuk menghitung jumlah semua baris query pada suatu tabel atau hanya pada baris yang memenuhi kondisi tertentu. Nilai balik return value dari fungsi count adalah integer. SELECT COUNT* FROM mahasiswa; Pada sintak diatas saya menghitung jumlah baris pada tabel mahasiswa Fungsi avg Fungsi avg merupakan fungsi untuk menghitung nilai rata-rata pada suatu kolom numerik. Contoh bila kita mempunyai bilangan 5,8,2,4,6,7 maka nilai rata-rata dari 6 bilangan tersebut adalah 5,3. Contohnya seperti dibawah ini saya mempunyai daftar umur mahasiswa. Kemudian saya mencari nilai rata-rata dari umur tersebut menggunakan sintak SELECT avgumur FROM mahasiswa; Hasil output dari perintah query diatas adalah 22. Jadi dapat disimpulkan rata-rata umur mahasiswa adalah 22 tahun. Fungsi Sum Fungsi ini digunakan untuk menjumlahkan nilai pada suatu field. Terdapat perbedaan antara fungsi sum dan count. Jika fungsi count digunakan untuk menghitung jumlah baris sedangkan fungsi count adalah menjumlahkan nilai pada suatu kolom didalam tabel. Rekomendasi bacaan Operator AND & OR Contoh saya akan menjumlahkan semua umur mahasiswa SELECT sumumur FROM mahasiswa; Dapat dilihat dari hasil output diatas total umur 15 mahasiswa bila dijumlahkan menggunakan fungsi sum berjumlah 330. Fungsi min Fungsi min adalah fungsi mencari nilai paling kecil pada field numerik. Penggunaan fungsi ini akan cukup sering digunakan misalnya mencari mahasiswa dengan umur paling muda. SELECT minumur FROM mahasiswa; Dapat dilihat dari hasil output diatas bahwa mahasiswa dengan umur yang paling rendah adalah 19 tahun. Fungsi Max Kebalikan dari fungsi min, untuk fungsi max akan mencari nilai paling besar pada suatu field numerik. Contohnya untuk umur yang paling tua SELECT maxumur FROM mahasiswa; Dari hasil outpu dapat terlihat bahwa umur yang paling besar adalah 25 tahun. Sekian dulu mengenai function di mysql. Silahkan kalian bisa praktekan sesuai dengan kasus masing-masing. Silahkan komentar dibawah bila ada pertanyaan terkait pembahasan diatas. 0XAF.
  • pcbmtja9ax.pages.dev/391
  • pcbmtja9ax.pages.dev/389
  • pcbmtja9ax.pages.dev/224
  • pcbmtja9ax.pages.dev/141
  • pcbmtja9ax.pages.dev/165
  • pcbmtja9ax.pages.dev/349
  • pcbmtja9ax.pages.dev/360
  • pcbmtja9ax.pages.dev/390
  • pcbmtja9ax.pages.dev/29
  • fungsi yang paling umum digunakan dalam menampilkan data adalah